Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kirim Bantuan Air Bersih ke Sumedang dan Garut

Kompas.com - 27/09/2016, 12:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirimkan sejumlah bantuan untuk para pengungsi banjir bandang di Kabupaten Sumedang maupun Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Bantuan ini meliputi hidran umum (HU), mobil tangki air, WC Portable dan Instalasi Pengolahan Air Bergerak, yang dikirimkan ke lokasi pengungsian.

"Tugas kami sekarang ini untuk penanganan darurat adalah menyediakan shelter (tempat berlindung) dan air bersih," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/9/2016).

Saat ini di Kabupaten Sumedang telah terpasang 14 unit HU berkapasitas 2000 liter yang berlokasi di GOR Tajimalela sebanyak 6 unit, 4 unit di Kodim, 2 unit di Gunung Puyuh, 2 unit di Rumah Makan Ponyo.

Selain itu, sebanyak 7 unit WC portable telah beroperasi dengan rincian di GOR Tadjimalela sebanyak 5 unit dan Kodim 2 Unit.

Sedangkan 3 unit standby yang akan dioperasikan sewaktu-waktu terjadi penambahan jumlah pengungsi. Mobil tangki sebanyak 4 unit mobil juga sudah beroperasi.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memasang 5 unit HU tambahan di Kodim dan 10 unit WC Portable dari Bekasi untuk mengantisipasi permintaan dinas kesehatan akan terus meningkatnya jumlah pengungsi di Sumedang.

Sementara itu, untuk korban bencana banjir di Kabupaten Garut, saat ini telah terpasang sebanyak 17 HU yang tersebar di Rusun Bayongbong, Korem, Cimacan, Paminggir, Leuwi Daun, Kecamatam Tarogong Kidul.

Kemudian BKDN Tarogong Kidul, Polsek Tarogong Kidul, Asrama AD Tarogong Kidul, Kecamatan tarogong, Masjid Al Barokah Kecamatan Tarogong, dan RSU Dr Slamet.

Rencana akan ada penambahan 20 unit HU di lokasi warga yang tidak teraliri air bersih karena jaringan pipa rusak diterjang banjir.

Selain HU, juga terdapat 7 mobil tangki air yang beroperasi dan 1 unit IPA Mobile di RSUD Dr. Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com