Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemenuhan Rumah, Indonesia Kalah Telak dari Malaysia

Kompas.com - 24/09/2016, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Porsi kredit properti dari keseluruhan pengajuan kredit yang tercatat, sangat rendah.

Padahal, untuk menentukan suatu bangsa makmur atau tidak, salah satunya dengan melihat dari pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat.

Penentuan ini dilakukan dengan menghitung rasio KPR terhadap pendapatan domestik bruto (PDB).

‎"Rasio Indonesia hanya 2,8 persen.‎ Tetangga kita, Malaysia 37,8 persen. Paling dekat sama kita adalah Filipina, itu pun masih di atas kita 3,3 persen," ujar Direktur Utama Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo, di Semarang, Jumat (24/9/2016).

Jika dibandingkan, Amerika Serikat merupakan negara paling makmur dengan jumlah rasio 76,9 persen.

Sementara itu, total kredit yang ada di perbankan pada 2015 tercatat Rp 4.058 triliun. Dalam total kredit ini, kredit properti hanya menempati porsi 14,5 persen saja.

"Dari jumlah itu, untuk kredit properti, termasuk real estate, konstruksi, dan kredit pemilikan rumah (KPR), kurang lebih Rp 602 triliun," sebut Ananta.

Adapun dari total jumlah kredit properti, kredit KPR berjumlah Rp 326 triliun. Sementara untuk real estate dan kontruksi masing-masing Rp 103 triliun dan Rp 173 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com