Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tegaskan Banjir Garut Bukan Kesalahan Struktur Bendungan

Kompas.com - 22/09/2016, 07:13 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Rabu (21/9/2016) pukul 01.00 WIB.

Bencana ini terjadi karena hujan deras sejak Selasa (20/9/2016) malam, yang menyebabkan air di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap.

"Jadi artinya bukan karena kesalahan strukturnya tapi karena curah hujan tinggi hingga melampaui kapasitas sungai," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso kepada Kompas.com, Rabu (21/9 2016).

Ia menjelaskan, kapasitas Bendungan Copong di Sukasenang saja hanya 740 meter kubik per detik, sementara air hujan yang tertampung mencapai 1.100 meter kubik per detik.

Bendungan Copong ini merupakan bendungan yang berfungsi sebagai irigasi dan juga pengendali banjir.

Begitu airnya melebihi kapasitas, sudah dapat dipastikan banjir akan melanda area-area di bawahnya.

Lebihnya air dari kapasitas yang tersedia ini disebabkan hujan yang mengguyur Kabupaten Garut sangat tinggi, yaitu 255 milimeter kubik per detik.

Sebagai gambaran, 0-25 milimeter kubik per detik dikategorikan sebagai curah hujan yang rendah, 25-50 milimeter kubik per detik sedang, dan 50-100 milimeter kubik per detik curah hujan tinggi.

"Bayangkan saja 255 milimeter kubik per detik itu sudah melebihi curah hujan tinggi," tutur Imam.

Ia menambahkan, curah hujan setinggi ini juga tidak turun dalam waktu singkat. Tidak tanggung-tanggung, hujan mengguyur Garut selama 4 jam sekaligus, mulai dari pukul 19.00 WIB malam, Selasa (20/9/2016).

Menurut penuturan warga, air mulai masuk ke rumah-rumah pada pukul 23.00 WIB malam.

Banyak yang tidak siap akan kehadiran banjir ini karena selain terjadi saat warga mulai terlelap dan air datang secara tiba-tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com