JAKARTA, KOMPAS.com - Pembebasan lahan masih menjadi salah satu kendala konstruksi Jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) di Jawa Barat.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), saat ini lahan yang bebas 96 persen.
Sisa empat persennya diakui masih sulit dibebaskan karena minimnya dana untuk proses ganti rugi ke masyarakat.
"Kami diminta pemerintah untuk menalangi dana sebanyak Rp 53 miliar dan sekarang ini baru terserap Rp 23 miliar," kata Direktur Utama PT Citra Lintas Marga Jabar (CLMJ) Bagus Medi Suarso, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/9/2016).
Sementara itu sisanya, yakni sebanyak Rp 30 miliar, lanjut Bagus masih menunggu surat perintah pembayaran (SPP) dari pihak pemerintah untuk bisa segera diserap.
Dari sisa lahan yang belum dibebaskan, Bagus mengakui itu dimiliki masyarakat sekitar dan juga milik Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).
"Lahan masjid sudah selesai, tinggal menunggu eksekusi. Ada juga tempat pemancingan warga yang belum bisa kami bebaskan sampai saat ini. Semestinya untuk kepentingan negara, masyarakat bisa berkorban sedikit," tambahnya.
Kendati demikian, Bagus mengakui pihaknya dan pemerintah terus melakukan negosiasi dengan masyarakat terkait ganti rugi lahan dan siap mengonsinyasikan ke pengadilan jika negosiasi tidak berjalan baik.
Kendala pembebasan lahan ini kemudian membuat konstruksi Jalan Tol Soroja ikut terganggu. Saat ini proses konstruksi Jalan Tol Soroja telah mendekati 80 persen.
"Konstruksi ini kan tergantung tanah, jadi pada dasarnya sekarang kami menunggu tanah terselesaikan. Ini pasti mundur dari jadwal, tapi kalau dilihat dari kondisi dan situasi sekarang, mundurnya masih wajar," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.