JAKARTA, KOMPAS.com – Sampai 2021, pemerintah merencanakan membangun 11 tol untuk menghubungkan wilayah-wilayah di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
Sebagian sudah dalam tahap proses konstruksi, sementara yang lainnya masih menunggu kesiapan lahan.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, total panjang 11 tol ini adalah 263 kilometer dengan investasi senilai Rp 78 triliun.
Sementara biaya tanahnya Rp 14,69 triliun dibebankan kepada badan usaha jalan tol (BUJT). Pemerintah menanggung biaya konstruksi dengan total Rp 38,29 triliun.
Ini merupakan bagian pertama dari dua tulisan. Tulisan kedua bisa diklik di sini.
Berikut 11 tol tersebut dengan perkembangan terakhir dan badan usaha jalan tol (BUJT) masing-masing.
1. Cengkareng-Batu-Ceper-Kunciran
Tol ini dibangun oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk di bawah anak usahanya, PT Marga Kunciran Cengkareng (MCK).
Dengan panjang 14,19 kilometer, tol ini dibagi menjadi 4 seksi dan membutuhkan total biaya Rp 3,5 triliun.
Biaya tanahnya sendiri adalah senilai Rp 1,219 triliun, sedangkan biaya konstruksinya sebesar Rp 1,34 triliun.
Perkembangannya saat ini masih dalam proses pembebasan lahan sebesar Rp 18,87 persen. Adapun konstruksinya menunggu kesiapan lahan.
Targetnya, tol ini mulai beroperasi pada 2019.
2. Kunciran-Serpong
Melalui anak usahanya yakni PT Marga Trans Nusantara, Jasa Marga kembali terlibat pembangunan jalan tol di Jabodetabek.
Tol Kunciran-Serpong dibangun dengan investasi Rp 2,6 triliun dan memiliki panjang 11,19 kilometer yang terbagi atas dua seksi.