Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Umum di Jadebotabek Belum Efisien

Kompas.com - 18/09/2016, 17:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tranportasi umum di Jabodetabek saat ini dianggap masih belum efisien lantaran tidak adanya integrasi fisik antar-jaringan.

"Pergantian angkutan umum saat ini masih dua hingga tiga kali per trip dan integrasi fisik jaringan juga belum terbentuk sehingga banyak kecamatan dan kelurahan yang belum terkoneksi," ujar Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit, kepada Kompas.com, Sabtu (17/9/2016).

Ruang-ruang kosong di wilayah terkecil tersebut, sambung Danang, kemudian ditempati oleh angkutan umum berupa ojek baik non-online maupun online yang saat ini sangat populer di kalangan masyarakat.

Oleh sebab itu, Danang menilai, integrasi fisik menjadi kunci dari efisiensi transportasi umum di Jabodetabek.

Salah satunya yang dimungkinkan untuk integrasi fisik adalah antara Kereta Commuter Jakarta (KCJ) dan TransJakarta (TJ).

Sayangnya, hal itu masih belum terselenggara dengan baik sehingga efisiensi yang diharapkan masih jauh panggang dari api.

"Perencanaan yang sulit seringkali membuat lokasi halte dan stasiun kurang sinkron. Maka dari itu, perlu ada keinginan kuat dari pemerintah daerah (pemda) untuk merealisasikannya," imbuh Danang.

Pemda sendiri, lanjut Danang, tidak hanya bisa melakukan integrasi fisik jaringan, melainkan juga mendekatkan titik-titik transfer, integrasi tiket melalui e-ticketing dan e-payment system serta integrasi jadwal.

Namun, upaya integrasi fisik jaringan yang lebih penting justru diabaikan pemda padahal semestinya hal ini didahulukan ketimbang integrasi lain-lainnya.

Sekarang pemerintah dan operator banyak fokus ke integrasi tiket dan e-payment system.

"Seharusnya integrasi fisik dikerjakan terlebih dahulu karena akan meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum secara bersama dan mampu menjangkau masyarakat lebih luas lagi," pungkas Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com