Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibanding Bendungan Lain, Pembangunan Raknamo Paling Pesat

Kompas.com - 16/09/2016, 20:14 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) paling pesat dibandingkan dengan bendungan lainnya yang tengah dibangun pemerintah.

Saat ini, pembangunan fisik bendungan yang ditujukan sebagai sumber pasokan air utama ini sudah mencapai 67,9 persen.

Sementara pada rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya, pembangunan Raknamo semestinya baru 22 persen.

"Raknamo ini perkembangannya paling bagus. Jadi, Raknamo mestinya selesai akhir 2019, tapi bisa kita dorong untuk selesai di 2018. Sekarang saya mau coba dorong lagi di 2017," ujar Kepala Pusat Bendungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso saat diskusi media di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

Imam mengatakan, Bendungan Raknamo ditandatangani kontraknya pada akhir 2014, atau tepatnya pada November 2014.

Saat itu, dalam rencana yang disepakati, dengan pekerjaan normal, target penyelesaian bendungan adalah pada 2019.

Namun, untuk mempercepat pembangunan pemerintah mengupayakan menambah alat dan memberlakukan 3 shift kerja siang-malam selama 7 hari dalam seminggu. Ternyata, upaya ini membuahkan hasil.

"Kondisi lapangan Raknamo sangat bagus, karena di sana lahannya terbuka bukan tertutup. Kalau tertutup sulit alat untuk masuk," kata Imam.

Ia juga menambahkan, cepatnya pembangunan Bendungan Raknamo juga disebabkan karena masyarakatnya yang terbuka.

Sebagian besar penduduk di sekitar Raknamo tidak keberatan dan mempersilakan alat-alat berat untuk masuk wilayah tersebut.

Mereka juga cenderung tidak terganggu dengan kegiatan pembangunan di lapangan. Dengan demikian, kontraktor bisa bebas bekerja siang-malam.

Sementara itu, luas area genangan bendungan ini adalah 147,3 hektar dan dengan tinggi mencapai 36,2 meter serta panjang puncak bendungan 449 meter.

Selain untuk sumber air tanaman, Bendungan Raknamo juga diharapkan bisa menjadi pemecah masalah penyediaan air baku di Kabupaten Kupang dengan kapasitas aliran air 100 liter per detik.

"Fungsi lainnya adalah pengembangan daerah irigasi bagi lahan 1.250 hektar di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak, pengendalian banjir daerah hilir Kota Kupang, pengembang pariwisata, dan pembangkit listrik tenaga mikro mencapai 0,22 MW," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan Bendungan Raknamo, Jumat (5/8/2016).

Untuk pengerjaan pembangunan Bendungan Raknamo, pemerintah menugaskan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak mencapai Rp 782 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com