Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi: Reklamasi Harus Dihentikan

Kompas.com - 15/09/2016, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat dihentikan, proyek reklamasi Teluk Jakarta mendapatkan izin dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk dilanjutkan kembali.

Meski demikian, bukan berarti proyek ini bebas masalah. Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) tetap akan mencari upaya hukum untuk menghentikan proyek reklamasi tersebut.

"Secara nasional, kami akan tetap kampanyekan untuk menghentikan reklamasi. Sejalan dengan proses hukum di Makassar dan wilayah lain, ini menjadi bahan kampanye kita, tidak hanya di level nasional tapi juga international," ujar Manajer Penanganan Kasus dan Emergency Response Edo Rakhman, saat konferensi pers di Gallery Walhi, Jakarta, Kamis (15/9/2016). 

Edo menekankan, khusus di Jakarta, apapun yang menjadi keputusan pemerintah, Walhi dan aktivis lain yang tergabung dalam Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta Akan terus bergerak.

Mereka percaya, wilayah pesisir patut dipertahankan sebagai wilayah tangkap nelayan tradisional.

Karena itu, Walhi akan mendorong pemerintah baik pusat atau provinsi untuk melakukan rehabilitasi ekosistem Teluk Jakarta, bukan reklamasi.

"Kalau dikatakan tanah Jakarta makin menurun, seharusnya mencari cara bagaimana mengurangi beban pengrusakan yang terjadi di ekosistem Teluk Jakarta," jelas Edo.

Walhi dan Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta juga mendesak pemerintah mengkaji daya dukung dan tampung ekosistem itu sendiri.

Senada dengan Edo, menurut Direktur Eksekutif Walhi Nur Hidayati atau Yaya, Walhi sudah fokus pada permasalahan reklamasi sejak tahun 1990-an. 

Dari dulu hingga sekarang, Yaya menegaskan, tujuan proyek tidak pernah berubah dan hanya bertujuan memperkuat pihak-pihak tertentu.

"Dampaknya luas terhadap Jakarta pada khususnya. Reklamasi akibatkan banjir dan hilangnya wilayah tangkapan nelayan," sebut Yaya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com