Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, Kapasitas Beton Pra-cetak Ditargetkan Capai 41 Juta Ton

Kompas.com - 14/09/2016, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beton pra-cetak merupakan salah satu material yang memiliki banyak keunggulan. Di antaranya mampu mempercepat waktu konstruksi dengan kualitas yang tetap terjaga.

Berdasarkan keunggulan ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap industri meningkatkan produksi beton pra-cetak pada tahun-tahun mendatang.

Kapasitas 2015 berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) adalah sebesar 25,45 juta ton.

"Harapan kami bisa mendorong kapasitas ini, mencapai 41 juta ton pada 2019," ujar Direktur Bina Penyelenggara Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Darda Daraba saat pembukaan Concrete Show South East Asia, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/9/2016).

Target ini, kata Darda, sudah dicanangkan dalam rencana strategis nasional atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019.

Mengingat pemerintah menargetkan percepatan pembangunan infrastruktur nasional dan meningkatnya permintaan, sudah saatnya industri mempersiapkan kemampuan dalam menambah kapasitas.

Ada beberapa langkah strategis yang perlu diterapkan untuk mendukung penambahan kapasitas.

Pertama, sinergi industri dengan seluruh badan usaha yang bidangnya sama.

Langkah kedua sinergi industri dengan perusahaan lain, seperti perusahaan baja, semen, atau tower crane, supaya penyelenggaraan infrastruktur bisa dirasakan oleh seluruh sektor.

Ketiga, sosialisasi teknologi dan standar teknis produk kepada pemilik bangunan, perencana, manajemen konstruksi, agar dapat memilih produk yang tepat baik dari segi tipe, harga, sampai kualitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com