Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lahan Kantor di Jakarta Turun 0,2 Persen

Kompas.com - 13/09/2016, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah kota besar di Asia mengalami kinerja berbeda untuk perkembangan harga tanah yang dimanfaatkan sebagai perkantoran.

Berdasarkan Knight Frank’s Prime Asia Development Land Index, harga lahan perkantoran di Jakarta turun 0,2 persen.

Penurunan harga lahan perkantoran ini juga terjadi di Kuala Lumpur dan Singapura dan mengakibatkan pasokan bertambah.

"Di Asia Tenggara, pasokan yang kuat terjadi di pasar kantor terutama di Jakarta, Kuala Lumpur dan Singapura ketimbang pasar sewa," tulis hasil penelitian Knight Frank.

Sementara itu, bergairahnya ekonomi global telah mengurangi permintaan sewa. Secara khusus, pasar kantor Jakarta dan Kuala Lumpur terus dipengaruhi kemerosotan sektor minyak dan industri gas.

Di waktu yang sama, perlambatan sektor jasa keuangan meredam permintaan di Singapura. Akibatnya, indeks lahan kantor utama untuk kota ini terdaftar tumbuh negatif pada semester I-2016.

Selain perlambatan ekonomi, pasar perumahan di Jakarta juga terpengaruh oleh pemerintah yang berupaya untuk mengatasi penggelapan pajak serta rendahnya keterjangkauan akibat kenaikan harga.

Hasilnya, harga tanah hunian di Jakarta hampir tidak bergerak dan hanya tumbuh 0,7 persen.

"Namun, jika skema amnesti pajak yang baru saja disahkan berhasil, repatriasi dana, pelonggaran moneter serta kebijakan makro dengan menaikkan loan to value dan financing to value, bisa meningkatkan permintaan untuk pasar hunian," tulis indeks tersebut.

Sementara di Singapura, harga rumah mewah mulai meningkat pada semester II-2015 setelah jatuh lebih dari 20 persen. Dengan demikian, harga tanah hunian bisa lebih stabil dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com