JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi di sektor properti merupakan salah satu alternatif bagi investor yang menarik uang dari luar negeri setelah amnesti pajak diberlakukan.
Chief Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang menilai amnesti pajak ini akan berdampak positif pada sektor properti.
"Banyak investor dan pembeli kami lagi rapi-rapi, mau kejar akhir bulan ini. Kami antisipasi mulainya Oktober," ujar Stanley Ang di Marketing Gallery Kemang Village, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2016).
Ia menuturkan, bulan ini adalah bulan terakhir untuk investor mendeklarasikan asetnya dalam gelombang pertama yang sudah dimulai sejak Juli 2016.
Seperti diketahui, gelombang pertama ini akan berakhir pada 30 September 2016 dengan tarif uang tebusan paling kecil, yakni sebesar 2 persen.
Sementara pada periode selanjutnya, yaitu Oktober-Desember dan Januari-Maret, masing-masing tarifnya 3 persen dan 5 persen.
"Sekarang belum ada dana masuk (ke properti). Tetapi kami sudah lihat ada tanda-tandanya. Orang sudah lihat-lihat dan mulai booking-booking tetapi belum kasih uang," kata Stanley.
Saat ini, tambah dia, para investor juga sudah terlihat mengincar produk-produk properti yang akan digunakan sebagai alternatif investasi setelah dana repatriasi masuk.
Sekarang, mereka tengah menyusun strategi untuk menyalurkan uang tersebut ke sektor properti. Jenis-jenis properti yang menjadi incaran antara lain tanah, pabrik, dan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.