Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaet Investor Swasta, Kementerian PUPR Bentuk "PPP Center"

Kompas.com - 04/09/2016, 08:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Financial gap yang ada dalam hal pendanaan infrastruktur membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memikirkan skema alternatif lain di luar APBN.

Data Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam RPJMN 2015-2019 menyebutkan, kebutuhan pendanaan infrastruktur prioritas mencapai Rp 4.796 triliun.

Jumlah itu termasuk kebutuhan pendanaan infrastruktur bidang ke-PUPR-an senilai Rp 1.915 triliun.

Namun kebutuhan itu tidak diimbangi dengan total anggaran pendanaan dari APBN untuk Kementerian PUPR yang hanya Rp 1.289 triliun. Jadi, saat ini masih terdapat financial gap sebanyak Rp 626 triliun.

Skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) kemudian menjadi salah satu alternatif pendanaan yang ditempuh untuk membiayai pembangunan infrastruktur.

"Keterbatasan APBN harus disiasati dalam bentuk creative financing melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha atau KPBU untuk infrastruktur," kata Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yusid Toyib, di Jakarta, Jumat (2/9/2016).

KPBU ini, lanjut Yusid, juga akan berperan sebagai Public Private Partnership (PPP) Center Kementerian PUPR yang ditargetkan bisa beroperasi pada Oktober 2016.

Hal ini dianggap Yusid selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 yang menyebutkan bahwa setiap kementerian atau pemerintah bisa bekerjasama dengan swasta dalam hal pembangunan infrastruktur.

"PPP Center ini akan menjadi simpul dalam konteks interaksi kelembagaan KPBU pada level mikro sekaligus menjadi PPP Center di Kementerian PUPR pada level makro dan messo," tambahnya.

Kehadiran PPP Center diharapkan Yusid mampu mengurangi transaction cost of economic dari proyek KPBU, mengurangi asimetris informasi terkait skema KPBU, dan juga mampu menjadi pembangun kepercayaan investor dalam melakukan skema KPBU pada proyek infrastruktur.

"Kita sebagai aparatur sipil negara harus welcome kepada investor dan jangan dulu bilang 'tidak' bagi swasta yang ingin membangun infrastruktur karena kebutuhan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi," tandasnya.

Kompas Video Merapah Trans-Jawa, Kompas.com : Pejagan - Sragen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Libur Panjang Waisak, 100.000 Tiket Whoosh Terjual

Berita
Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Murah Meriah, Dua Bahan Dapur Ini Bisa Bikin Peralatan Stainless Steel Anda Kinclong

Umum
Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Sekolah Internasional Kipina Kids Bakal Hadir di SouthCity

Perumahan
Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Bendungan Cijurey Dibangun untuk Irigasi Kabupaten Bogor

Berita
Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Libur Panjang Waisak Berakhir, 156.347 Kendaraan Kembali ke Jabotabek

Berita
Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Lalin Meningkat, 58.099 Kendaraan Lintas Tol Bali Mandara

Berita
Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Cara Tepat Membersihkan Peralatan Stainless Steel di Dapur

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat Daya: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kupang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rote Ndao: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

[POPULER PROPERTI] Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com