Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Sejuta Rumah Tak Akurat, Pemerintah Bikin Data Sendiri

Kompas.com - 29/08/2016, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Data terkait kekurangan dan jumlah rumah yang sudah dibangun di Indonesia masih belum akurat. Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat realisasi Program nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Untuk itu, Direktur Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syarif Burhanuddin mengatakan, aspek pendataan ini akan diperhatikan khusus oleh pemerintah.

"Apa yang digaungkan dari Sejuta Rumah harus dipertanggungjawabkan, lengkap lokasinya. Bukan barang 'asal bapak senang' saja," ujar Syarif saat Diskusi Media Prospek SSB dan BUM dalam Mendorong Percepatan Program Sejuta Rumah, di Hotel Ambhara, Jakarta, Senin (29/8/2016).

Syarif mengatakan, ada beberapa data yang dijadikan acuan pemerintah. Ia menyebutkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) rumah yang terbangun 1,2 juta unit per tahunnya. Sementara PLN mendata sudah menyambung listrik untuk 6 juta rumah MBR.

Tidak hanya itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga menggunakan data-data antara lain dari Real Estat Indonesia (REI), PT Bank BTN (persero) Tbk, dan Asosiasi Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).

Karena menggunakan data-data dari pihak ketiga yang berbeda-beda, maka pemerintah mulai memfokuskan untuk membuat data sendiri yang akurat.

"Kita butuh data, karena yang sering dipermasalahkan itu data dari pemda (pemerintah daerah)," tutur Syarif.

Ia menambahkan, selama ini, pemda seringkali tidak bisa menunjukkan bukti Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) ketika telah membangun rumah menggunakan anggarannya sendiri.

Karena tidak bisa menunjukkan DIPA dan tidak lengkap itulah, rumah-rumah tersebut tidak tercatat oleh tim Sejuta Rumah. Padahal, pemda menargetkan untuk membangun 1.000 rumah per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com