Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Ahok Tak Buat Bak Tampungan, Ini Jawaban Lippo

Kompas.com - 28/08/2016, 23:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu malam (27/8/2016) hingga Minggu dinihari (28/8/2016) menyebabkan beberapa kawasan di Jakarta Selatan terendam banjir. 

Salah kawasan yang mengalami banjir terparah adalah Kemang. Di kawasan ini beberapa bangunan komersial termasuk superblok Kemang Village yang dikembangkan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dibanjiri air setinggi lebih dari 40 cm.

Mobil-mobil mewah dan sepeda motor yang diparkir di Kemang Village juga terendam air dan belum sempat dipindahkan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding pengembang Kemang Village tak membuat bak tampungan.

Ahok bahkan mengatakan, seharusnya tak boleh ada bangunan yang didirikan di area yang kini berdiri Kemang Village tersebut.

"Tapi dulu ada kajian, dia (LPKR) membuat bak tampungan, boleh katanya. Sekarang pertanyaan saya, dia mau buka bak tampungannya enggak kalau air datang? Kemang village harusnya buat tampungan, dia enggak lakukan," kata Ahok, di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Jakarta, Minggu (28/8/2016).

Baca: Seharusnya Pengembang Kemang Village Bangun Bak Tampungan

Ahok menambahkan, sedianya Pemprov DKI Jakarta akan membangun waduk di kawasan Kemang sebagai tampungan air. Pemprov DKI Jakarta akan membangun waduk di lahan seluas dua hektar yang awalnya diperuntukkan sebagai apartemen.

"Saya pikir lahan dua hektar itu saya bisa bikin waduk dan bisa menolong. Tapi yang punya (lahan), enggak mau jual, nah itu peruntukan bisnis, saya enggak bisa maksa," kata Ahok.

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Sebuah pompa milik Suku Dinas Pekerjaan Umum Kota Jakarta Selatan dipakai untuk menyedot air yang memenuhi area basement gedung Colony di Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (28/8/2016).
Terhadap tudingan Ahok ini, LPKR membantah tak memiliki bak tampungan air. Menurut Head of Corporate Communication LPKR Danang Kemayan Jati, retention pond atau kolam retensi sudah dibangun di area Kemang Village.

"Kolam retensi kami didesain bersamaan dengan pembangunan superblok dengan kedalaman sama dengan air yang tergenang," jelas Danang kepada Kompas.com, Minggu (28/8/2016). 

Dia melanjutkan, hal itu dilakukan karena luasan bangunan sekitar 88.000 meter persegi dan tinggi air sekitar 1,25 meter. Jadi, pihaknya membuat kolam retensi dengan kapasitas 8 kali lapangan sepakbola.

Jika pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi dan hal yang sama terjadi di Bogor, LPKR akan langsung membuka pintu air dan mengosongkan kolam retensi, sehingga air dari Kali Krukut bisa masuk.

"Kalau air sudah surut, dan sekitar kawasan sudah tidak banjir, kami pompa air di kolam retensi supaya bisa menampung lagi kalau terjadi banjir," tandas Danang.

Jadi, tudingan Ahok keliru. Kata Danang, LPKR membangun retention pond justru untuk mengurangi dampak banjir di kawasan Kemang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com