Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Batu Bara Bisa Dijadikan Beton

Kompas.com - 27/08/2016, 12:00 WIB
Arimbi Ramadhiani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur yang serba cepat, diperlukan adanya inovasi dan teknologi.

Tidak hanya serba cepat, kualitas infrastruktur juga tetap harus diutamakan. Kualitas ini termasuk juga pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Dalam hal mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, pemerintah harus menekankan konsep ramah lingkungan.

Oleh karena itu, Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berinovasi dengan memunculkan produk Beton Sedikit Semen.

"Kita kerjasama dengan perusahaan untuk coba menyerap waste (limbah) untuk menghasilkan beton mutu tinggi. Dengan penghematan semen, dia punya karakteristik" ujar Kepala Balitbang, Arie Setiadi Moerwanto, di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Arie mengatakan, dalam mengembangkan pasokan listrik dengan target 35.000 MegaWatt, bahan bakunya memakai batu bara.

Kekurangan dari pemakaian batu bara ini adalah menghasilkan limbah dari sisa pembakaran berupa abu terbang atau fly ash.

Selama ini, limbah ini hanya menyebabkan pencemaran ketika dibuang. Sementara jika disimpan, biayanya relatif mahal.

Sementara jika dimanfaatkan, limbah ini bisa menjadi solusi alternatif untuk menghasilkan material beton.

Mutu material ini juga bagus antara lain untuk bangunan-bangunan di laut dan jembatan pinggir pantai. Pasalnya, material ini tidak rentan terhadap korosi.

Keunggulan lain beton ini adalah pembuatannya yang murah karena menggunakan bahan sisa pembakaran atau limbah abu terbang dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Dari sisi pengerjaannya juga lebih mudah dan tidak membutuhkan peralatan khusus. Harga jual material ini mulai dari Rp 1,4 juta per meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com