JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) tetap akan diteruskan kendati masih ada sengketa lahan.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat ditemui di kantornya, Jumat (26/8/2016).
"Kami sudah mendapatkan izin dari Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) untuk tetap melanjutkan pekerjaan. Dengan modal izin ini kami optimistis proyek sodetan Ciliwung bakal selesai tepat waktu yaitu pada 2017 mendatang," katanya.
Ahok, lanjut Basuki meminta Kementerian PUPR untuk tidak usah memikirkan tanah yang saat ini masih berupaya terus dibebaskannya dan fokus untuk bekerja saja.
Proyek Sodetan Ciliwung digagas setelah Jakarta dilanda banjir besar tahun 2012 lalu. Proyek tersebut dirancang untuk memecah sebagian aliran Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Proyek ini juga digadang- gadang bisa mengalirkan air Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sampai dengan 60 milimeter per detik.
Basuki sendiri mengakui selama ini proses pembangunan Sodetan Kali Ciliwung kerap terganggu karena proses pembebasan lahan yang tak kunjung usai.
Oleh sebab itu, dia meminta Pemprov DKI untuk membereskan masalah tersebut agar target operasional Sodetan Ciliwung bisa tercapai.
"Saya mau kirim surat ke beliau (Ahok) untuk kepastiannya. Soal sengketa tinggal yang di inlet-nya, tapi kami kerja dulu di bawahnya," pungkas Basuki.