Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sewa Perkantoran Jakarta Terkoreksi hingga 25 Persen

Kompas.com - 24/08/2016, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lemahnya sentimen bisnis dan ekonomi yang berakibat pada turunnya permintaan, mendorong para pengelola dan pemilik gedung perkantoran di Jakarta melakukan koreksi harga.

Menurut Director Office Services Savills Consultants Indonesia Lenny Soedojo, koreksi harga penawaran (asking price) bisa serentang 20 persen hingga 25 persen. 

Lenny menyebut, sebelum dikoreksi harga sewa gedung perkantoran sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per meter persegi per bulan. Setelah koreksi menjadi Rp 250.000-Rp 375.000 per meter persegi per bulan.

"Koreksi harga diberlakukan terutama di gedung-gedung perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta," ujar Lenny kepada Kompas.com, Rabu (24/8/2016). 

Lenny mengungkapkan, gedung-gedung tersebut adalah AIA Central, dan sejumlah gedung perkantoran baru di sepanjang Jl Jenderal Suidrman.

Penyesuaian harga terpaksa dilakukan untuk menjaga para penyewa tetap menghuni ruang-ruang gedung perkantoran. 

"Ketimbang merugi dan tidak tersewa, sementara biaya operasional gedung terus berjalan dan meningkat dari waktu ke waktu, lebih baik mereka mengoreksi harga sewa," tambah Lenny.

Pemilik dan pengelola Gama Tower, Gama Land tidak berani menaikkan harga sewa.

Hingga saat ini, tarif sewanya masih Rp 250.000 per meter persegi per bulan atau sama dengan publikasi pada awal tahun 2016.

Pasalnya, ruang kantor yang tersewa masih berada pada angka 30 persen atau sama posisinya dengan pencapaian Juni 2016. 

Tersendatnya kinerja penyewaan gedung ini diakui Dicky karena pasar secara umum masih lesu.

"Tetapi, sudah ada tender baru untuk mengisi sisa perkantoran," imbuh Dicky.

Riset Savills Consultants Indonesia menguatkan kondisi lesunya aktivitas sewa gedung perkantoran.

Selama semester I-2016 ruang kantor yang terserap hanya 29.000 meter persegi atau kurang dari 30 persen dari penyerapan sepanjang tahun 2015 lalu. 

Pada saat yang sama, penyerapan di luar kawasan CBD Jakarta sekitar 84.000 meter persegi atau 65 persen dari penyerapan tahun lalu.

Akibat minimnya penyerapan ini, tingkat hunian perkantoran di CBD dan luar kawasan CBD turun menjadi masing-masing 84 persen dan 77 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com