Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Perkantoran Baru Hanya Datang dari Jakarta dan Surabaya

Kompas.com - 11/08/2016, 11:10 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati perekonomian dalam negeri disebut-sebut lebih kondusif, permintaan perkantoran Tanah Air masih rendah hingga semester I-2016.

Jakarta menjadi satu-satunya kota besar di Indonesia yang menambah pasokan baru perkantoran. Data Coldwell Banker Commercial Indonesia menunjukkan beroperasinya beberapa perkantoran di Jakarta menambah pasokan sebesar 1,8 persen selama triwulan II-2016.

Oleh karena itu, kontribusi perkantoran komersial di Jakarta terhadap pasokan nasional turut mengalami kenaikan hingga menjadi 89 persen.

"Tambahan pasokan mendatang akan tetap datang dari Jakarta dan Surabaya, sedangkan dari kota-kota besar lainnya masih akan terbatas sampai beberapa tahun mendatang," jelas Director of Strategic Advisory Coldwell Banker Commercial Indonesia Tommy H Bastamy, dalam acara Indonesia Property Market Overview, di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Pada akhir triwulan II, Tommy meyakini pasokan kumulatif ruang perkantoran di kota-kota besar Indonesia mencapai 8,7 juta meter persegi.

Sementara itu total penyerapan ruang perkantoran mengalami kenaikan satu persen menjadi 7,6 juta meter persegi dibandingkan triwulan I-2016.

Meski begitu, Tommy menjelaskan rata-rata tingkat hunian justru mengalami penurunan sebesar 0,8 persen menjadi 86,5 persen sehubungan dengan adanya tambahan pasokan ruang perkantoran baru yang belum sepenuhnya terisi.

Kondisi hampir sama juga ditunjukkan di masing-masing kota besar Indonesia. Beberapa kota mengalami penurunan okupansi antara 0,4 persen hingga 1,2 persen.

"Bandung menjadi kota dengan penurunan okupansi terbesar yakni 4,3 persen lantaran adanya pengosongan salah satu gedung perkantoran di sana," tambah Tommy.

Sedangkan untuk kota-kota dengan tingkat hunian tertinggi antara lain Tangerang, Semarang, dan Makassar. Ketiganya mencatat okupansi sebesar 90 persen pada triwulan II-2016.

Sementara itu pergerakan yang berarti juga tak ditunjukkan dari harga sewa selama triwulan II 2016. Coldwell mencatat hanya ada beberapa gedung perkantoran yang melakukan penyesuaian harga sewa selama periode tersebut.

Makassar menjadi kota dengan kenaikan harga sewa terbesar mencapai 5,8 persen. Minimnya kenaikan harga sewa di kota-kota lainnya terjadi karena tingkat hunian yang cukup baik di gedung-gedung lama.

Berkaitan dengan hal tersebut, harga sewa perkantoran di Jakarta masih jadi yang tertinggi yakni Rp 235.025 per meter persegi per bulan dan diikuti dengan Balikpapan yang mencatatkan angka Rp 155.000 per meter persegi per bulan.

"Pada umumnya harga sewa di kota-kota lainnya berkisar 40 hingga 50 persen lebih rendah dari harga sewa perkantoran di Jakarta," pungkas Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com