Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Dihemat Rp 2 Triliun, Proyek Infrastruktur Prioritas Dijamin Tidak Terganggu

Kompas.com - 09/08/2016, 13:43 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melakukan pemangkasan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, sebesar Rp 133,8 triliun, yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp 65 triliun dan belanja transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri, belum ditentukan besaran pemangkasannya.

Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan untuk penghematan.

"Kita sudah ancang-ancang yang bisa kita hemat yaitu Rp 2 triliun," ujar Basuki di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta, Senin malam (8/8/2016). 

Dia menuturkan, penghematan anggaran ini dilakukan dengan mengurangi perjalanan dinas, rapat-rapat di luar kantor, dan pembangunan gedung tertentu.

Selain itu, penghematan juga dilakukan pada kontrak-kontrak proyek multi years atau tahun jamak yaitu dengan rekomposisi. Dengan demikian, jika ada proyek tahun jamak yang seharusnya hanya 2 tahun, diperpanjang menjadi 3 tahun.

Harapannya, pada tahun-tahun mendatang ada sisa banyak anggaran yang belum terserap, sehingga bisa dikembalikan.

"Jadi, Insya Allah program-program prioritas kita yaitu bendungan, perbatasan, pintu-pintu lintas batas negara yang saya lihat di Matoai sudah 93 persen, itu jalan terus," tutur Basuki.

Basuki yakin proyek-proyek ini bisa tetap berjalan. Pasalnya, Menteri Keuangan sudah menjamin, tidak akan menyentuh program-program yang sudah terkontrak dan yang sudah berjalan di lapangan.

Dalam hal ini, proyek-proyek prioritas tidak akan terganggu meski ada pemangkasan anggaran dari Menteri Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com