KOMPAS.com - Dari Atena hingga Atlanta, Olimpiade selalu menimbulkan permasalahan yang sama. Banyak struktur dibangun untuk Olimpiade lama-kelamaan kosong, telantar, atau bahkan direklamasi oleh alam.
Salah satu stadion bekas penyelenggaraan Olimpiade Athena bahkan digunakan untuk rumah bagi para pengungsi.
Kendati begitu, Olimpiade telah meninggalkan warisan arsitektur di Asia yang sejauh ini telah lima kali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
Kini Tokyo sedang mempersiapkan dana raksasa senilai 3,5 miliar dollar AS untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020.
Berikut ini lima bangunan Olimpiade di Asia yang sampai saat ini masih menakjubkan dan tidak ditelantarkan.
Beijing National Stadium
Struktur ini menjadi salah satu stadion dengan arsitekur terbaik dunia. Stadion ini dirancang oleh arsitek Swiss Herzog & de Meuron dengan bantuan arsitek Cina Li Xinggang dan seniman artis Ai Weiwei.
Stadion dengan fasad baja berkisi ini membuatnya dijuluki Sarang Burung atau "Birds Nest."
Beijing National Aquatics Centre
Perenang kenamaan AS Michael Phelps memecahkan rekor dunianya dalam hal perolehan emas Olimpiade di venue ini.
Meski begitu, bukan Phelps yang menjadi daya tarik struktur ini. Keterkenalan Beijing National Aquatics Centre justru datang dari dirinya sendiri.
Struktur yang dijuluki Water Cube ini dirancang oleh PTW Architects dan mampu mengejutkan ketika malam hari tiba. Saat itu, lampu fasad berubah menjadi puluhan gelembung bercahaya terbuat dari poliemer plastik ETFE.
Yoyogi National Gymnasium
Olimpiade pertama di Asia digelar pada 1964 di Yoyogi National Gymnasium di Tokyo, Jepang. Berkat atap lengkung yang dirancang oleh arsitek Kenzon Tange, struktur ini telah menjadi ikon Kota Tokyo.
The Nippon Budokan
The Budokan di Tokyo merupakan venue untuk cabang bela diri di Olimpiade 1964 dan terkenal selain sebagai tempat pergelaran olahraga juga sebagai tempat konser musik.
Nippon Budokan menjadi tempat pertama konser The Beatles di Jepang dan tokoh-tokoh musik rock kenamaan dunia juga telah menggelar konsernya di tempat itu.
Jamsil Olympic Stadium
Seoul sebagai tuan rumah Olimpiade 1988 membangun salah satu karya besarnya ini. Arsitektur bergelombang di Jamsil Olympic Stadium dirancang untuk membangkitkan vas porselen dari Dinasti Joseon Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.