Meski Menurun, Modal Asing Mendominasi Pasar Properti New York

KOMPAS.com - Modal asing di pasar properti komersial New York City, Amerika Serikat, masih merupakan kekuatan utama, meskipun penurunan terjadi sepanjang semester pertama tahun ini.

Perusahaan broker Avison Young melaporkan, modal asing mencapai 34 persen dari seluruh penjualan investasi di New York City, turun dari rekor 41 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.

Meskipun turun cukup signifikan, pangsa pasar 34 persen merupakan persentase tertinggi kedua yang pernah ada.

Bahkan, empat dari enam penawaran terbesar di New York City yang ditutup pada kuartal kedua merupakan pembeli asing.

Penawaran ini juga menyumbang 41 persen dari total jumlah yang ditransaksikan dalam penjualan investasi selama tiga bulan terakhir.

"Investor asing menunjukkan preferensi mereka lebih lanjut untuk properti pada kuartal ini, dengan entitas asing 50 persen dari seluruh modal institusional dibandingkan dengan pasar properti menengah yang hanya 16 persen," tulis Avison Young dalam laporannya.

Avison Young menambahkan, hal ini merupakan kelanjutan dari tren yang dimulai pada kuartal pertama tahun 2013 dan tumbuh secara substansial pada tahun 2015 dengan relaksasi persyaratan FIRPTA. Dengan demikian, hal ini memungkinkan untuk aliran modal yang lebih bebas ke AS.

Penjualan teratas kuartal kedua meliputi Citigroup sebesar 1,76 miliar dollar AS (Rp 23,157 triliun) untuk pembelian 388-390 Greenwich St, RXR Realty Joint Venture (mitra lain David Werner RE JV dan China Life Insurance) yang mengakuisisi 1285 Ave.

Kemudian transaksi sebesar 1,75 miliar dollar AS (Rp 23,02 triliun) dan kesepakatan Olayan Grup JV dan Chesfield senilai 1,4 miliar dollar AS (Rp 18,42 triliun) untuk membeli 550 Madison Ave.

Saat ini ada optimisme di sektor penjualan investasi setelah rekor kinerja pada 2015. Pada kuartal kedua terlihat hasil yang signifikan dalam total penjualan dan volume penjualan selama kuartal pertama tahun ini.