Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norwegia Wacanakan Terowongan Terapung Pertama di Dunia

Kompas.com - 02/08/2016, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


KOMPAS.com - Norwegia telah menelurkan rencana ambisius untuk membangun terowongan terapung bawah air pertama di dunia demi membantu turis dengan mudah menyeberangi banyak destinasi wisata macam fyord.

Seperti diketahui, fyord merupakan semacam teluk yang berasal dari lelehan tumpukan es yang tebal dan berat atau gletser. Sondefjord di Norwegia merupakan fyord terbesar di dunia.

Saat ini, satu-satunya cara untuk bepergian di seluruh bagian fyord ini harus melibatkan penggunaan serangkaian kapal feri. Proses tersebut cukup merepotkan dan memakan waktu.

Jembatan baru ini akan terdiri dari tabung besar yang terletak di bawah air dengan kedalaman sekitar 31 meter, dan dua jalur lalu lintas.

Konstruksi ini akan ditopang oleh ponton atau sejenis kapal dengan lambung datar yang mengapung, di sepanjang permukaan.

Ponton ini dihubungkan dengan gulungan baja ringan untuk menjaga semuanya tetap stabil.

Ada juga kemungkinan struktur ini ditopang sampai ke batuan dasar untuk memberikan stabilitas tambahan.

Setiap sistem jembatan akan terdiri dari dua terowongan yang saling bersisian untuk lalu lintas di setiap arah.

Meskipun pengaturannya tidak konvensional, pengalaman pengendara akan lebih seperti mengemudi melalui terowongan biasa.

Dengan 1.150 lalu lintas terowongan yang sudah digunakan di seluruh negara ini, sebanyak 35 di antaranya di bawah air, Norwegia kemungkinan tidak akan terlalu bingung dengan pengaturannya.

Meski sudah memiliki sejumlah terowongan dalam laut, dengan medan yang sulit di wilayah ini, membuatnya tidak cocok untuk dibangun jembatan biasa.

Pasalnya, medan di wilayah ini terlalu lebar dan dalam. Dengan kedalaman satu mil, menggali terowongan konvensional dinilai tidak layak.

Salah satu alternatifnya dibangun sebuah jembatan gantung atau jembatan apung di atas air. Namun, desain ini memiliki kelemahan yang rentan terhadap kerusakan akibat cuaca ekstrim.

Jembatan gantung atau apung juga berpotensi mengganggu kapal Angkatan Laut yang kadang-kadang menggunakan perairan ini untuk pelatihan.

Sejauh ini, Norwegia berkomitmen mengeluarkan dana 25 miliar dollar AS untuk proyek tersebut. Diperkirakan, proyek ini akan selesai dibangun pada 2035.

Masih ada beberapa hal yang membutuhkan kerja keras ke depannya. Pasalnya, sistem seperti ini belum pernah dibangun sebelumnya, dan tidak ada yang tahu pasti bagaimana angin, gelombang, dan air arus di fyord dapat mempengaruhi struktur.

Jika terowongan terapung terbukti terlalu sulit, politisi memiliki hak untuk memilih proyek yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com