Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pokemon Go" Dongkrak Penjualan Properti

Kompas.com - 29/07/2016, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena "Pokemon Go" saat ini nyatanya juga berdampak pada bisnis real estat. Di tangan para agen dan makelar penjual rumah, permainan virtual itu menjadi salah satu alat pemasarannya.

Pokemon Go telah menorehkan sejarah sebagai aplikasi permainan pertama yang paling cepat diunduh dengan raihan 10 juta unduhan pada minggu pertama dan kini telah melebihi angka 40 juta unduhan.

Aplikasi ini digunakan untuk berburu 'Pokemon' karakter kartun Jepang populer pada era 90-an. Untuk memainkannya, para Pokemon Trainers, sebutan untuk pemainnya, menggunakan GPS untuk menangkap Pokemon di lokasi-lokasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Pokemon Go akan mengarahkan pemainnya ke 'Pokemon Gyms', tempat publik untuk bertemu dengan pemain lainnya dan 'PokeStops' yang menjadi tempat untuk mengumpulkan 'Pokeballs' guna menangkap Pokemon.

Oleh sebab itu, para agen oportunis kemudian melihat pasar terbuka dan menggunakannya sebagai poin dalam penawarannya.

Dalam iklannya untuk menjual rumah seharga 1,5 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 19,6 miliar, agen properti Manhattan Jay Glazer menulis:

"Aku sangat yakin ada PIKACHU di rumah ini, jangan lewatkan."

Kepada CNBC, Glazer yang juga pemain Pokemon Go menyatakan bahwa sebagai agen penjualan rumah, maka dirinya dihadapkan pada tujuan untuk membuat sebanyak mungkin orang datang dan melihat objek jualnya.

"Jika ada orang yang terobsesi 'Pokemon' di luar sana dan juga suka rumah ini dan kami menginginkan mereka di sini maka ini adalah cara terbaik untuk menarik perhatian mereka," jelasnya.

Sebuah listing rumah di Zillow, sebuah situs penjualan rumah AS juga mencoba taktik yang sama. Mereka menuliskan iklan seperti ini:

"3 Pokemon Go Gyms dan 5 PokeStops. Di bagian belakang rumah telah dikonfirmasi keberadaan Squirrtle dan ada kemungkinan juga terdapat Charzard level 7 di gudang tetangga. Wajib dilihat untuk membuktikannya!"

Pokemon Go kemudian diyakini akan memiliki efek signifikan terhadap harga sewa atau beli properti.

"Terutama diantara pembeli rumah di bawah usia 35 tahun. Ketika Anda memiliki 300 pilihan rumah yang sama dan salah satunya dekat dengan PokeStop maka akan lebih mudah mukan untuk memilihnya?" kata broker Australia Rob Levy.

Kendati begitu, beberapa berpendapat sebaliknya dan meyakini bahwa desakan pemain Pokemon Go di sebuah area mampu merugikan.

"Hal ini sanggup menjadi negatif di lingkungan yang penuh aktivitas dan orang-orang datang dan pergi setiap waktu serta mampu menjadi awal perubahan batasan dan larangan di dalam lingkungan," ujar broker Florida Cara Ameer kepada Realtor.

Cara kemudian menyarankan untuk perlu dibuatnya zona khusus dalam lingkungan rumah sehingga warga yang bermain Pokemon Go bisa bermain dengan bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com