Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membaca Strategi China di Daan Mogot

Kompas.com - 28/07/2016, 14:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya di sektor industri manufaktur dan transportasi, China juga secara agresif merambah sektor properti Indonesia. 

Setelah Hongkong Land dengan sejumlah proyek berprofil tinggi macam World Trade Center Jakarta dan Anandamaya Residence, dan China Sonangol Land dengan Indonesia One dan Sampoerna Strategic Square II, kini giliran BUMN China yang mengadu peruntungan.

Adalah China Communications Construction Group (CCCG) melalui anak usahanya PT China Harbour Indonesia, sedang menyiapkan pengembangan properti terpadu di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Mengapa Daan Mogot? Tidak di pusat kota atau central business district (CBD) Jakarta?

Ada berbagai pertimbangan yang mereka jadikan landasan memilih daerah garapan di Daan Mogot.

Satu di antaranya, harga lahan yang masih murah dengan ketersediaan yang cukup untuk mendirikan bangunan masif sebanyak 30 menara. 

Selain itu, tentu saja pasarnya yang potensial sebagaimana dijelaskan CEO China Harbour Indonesia Shen Chao kepada Kompas.com, Kamis (29/7/2016). 

"Because there is a big land there and a good potential market," kata Shen Chao. 

Pertimbangan China Harbour memang cukup beralasan. Daerah Daan Mogot, menurut CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono, adalah sumber kehidupan bagi warga Bekasi, Bogor, Cengkareng, Tangerang, Serpong, dan sekitarnya.

Mereka bekerja di kawasan-kawasan industri di sepanjang Kali Mookervart. Selama ini mereka melakukan perjalanan ulang-alik menuju Daan Mogot.

"Inilah pasar potensial bagi China Harbour untuk digarap," cetus Hendra. 

kahfi/kompas.com Jalan Daan Mogot
Terlebih, tambah Hendra, Daan Mogot masih berada di dalam kota Jakarta dengan aksesibilitas yang mudah dijangkau. Tersedia jalur bus Transjakarta, dekat Jakarta Outer Ring Road (JORR), dan tol dalam kota Jakarta.

Ketimbang harus membeli rumah di daerah penyangga, macam Cimanggis, Bekasi, atau Bogor, hunian di Daan Mogot bisa menjadi pilihan utama.

Sedangkan dari sisi harga lahan, daerah ini masih lebih murah yakni serentang Rp 12 juta hingga Rp 13 juta per meter persegi. 

Dengan harga lahan yang relatif murah tersebut, properti yang dipasarkan juga menjadi terjangkau dengan batas bawah Rp 10 jutaan per meter persegi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com