Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses Edwin Witarsa, Bermimpi, Implementasi, dan Berbagi

Kompas.com - 25/07/2016, 12:58 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BINTAN, KOMPAS.com - Tak banyak anak muda yang punya keberanian dan ambisi sebesar yang dimiliki Edwin Witarsa Ng. 

CEO sekaligus pendiri Stareast Sejahtera Group ini mau mengambil risiko dengan melakukan ekspansi bisnis properti ke Bintan. 

Kawasan yang merupakan bagian dari Kepulauan Riau ini dipandang terlalu mahal sehingga hanya bisa menjadi destinasi wisata pilihan segelintir kalangan.

Hal ini ditandai dengan kehadiran merek-merek asing mewah sekaligus mahal macam Banyan Tree Resort, Bintan Club Med, Bintan Ria, dan Nirwana Bintan.

Hasilnya, Bintan kalah populer ketimbang Bali. Padahal, pulau ini tak kalah cantik alamnya, tak kalah bagus infrastrukturnya, dan tak kalah menarik kemasan dan atraksi pariwisatanya.

Karena itulah, Edwin dan perusahaannya bergerak maju mematahkan stigma "mahal", dan "eksklusif" tersebut dengan mengembangkan properti yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat. 

"Kami berpikir, Bintan kok isinya orang asing semua ya. Mana wisatawaan domestiknya? Karena itu kami mulai berinisiatif membangun hotel, kondotel, dan ritel komersial," tutur Edwin kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2016).

Dia memaparkan, Bintan merupakan salah satu destinasi pilihan warga Singapura karena lokasinya paling dekat. Selain itu, dibanding Johor-Malaysia, Bintan dianggap sebagai kawasan yang lebih aman dan nyaman.

Hamzah Saifullah CEO Stareast Edwin W Ng
Sayangnya, fasilitas akomodasi yang tersedia hingga saat ini hanya berkisar antara 1.500 sampai 1.700 unit kamar. 

Jumlah tersebut tak cukup menampung kunjungan sebanyak 400.000 hingga 500.000 wisatawan asing per tahun.

"Bintan membutuhkan setidaknya 4.000 hingga 5.000 unit kamar hotel. Jadi ada gap banyak sekali. Kalau kamar terbatas, bagaimana mau menangkap jumlah turis lebih banyak lagi dan membuat Bintan lebih populer," ucap Edwin.

Dengan membangun tiga proyek sekaligus dengan total nilai investasi tak kurang dari Rp 700 miliar, Edwin mengharapkan citra Bintan bisa berubah.

Ketiga proyek tersebut adalah hotel dan kondotel The Grand Lagoi di bawah manajemen Swiss-belhotel International, kondotel dan serviced apartment Quincy Heritage, dan Bintan Market Place. Seluruhnya berada di kawasan Bintan Resort.

Baca: Stareast Group Gebrak Bintan dengan Tiga Proyek Sekaligus

Siapa Edwin?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com