Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Backlog" Rumah Dorong Penggunaan Gipsum

Kompas.com - 22/07/2016, 07:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski penggunaan gipsum di Indonesia masih didominasi untuk langit-langit, bukan berarti kans-nya untuk digunakan sebagai drywall atau tembok kering menjadi kecil.

"Tekanan dari harga properti makin mahal dan kebutuhan kontraktor untuk membangun lebih cepat serta kurangnya tenaga kerja akan membuat penggunaan drywall populer di sini," Managing Director Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Hantarman Budiono, di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Hantarman memprediksi kesadaran masyarakat terhadap penggunaan gipsum sebagai tembok akan terjadi cepat. Pemicunya adalah backlog rumah sebanyak 13 juta unit.

"Semakin lama pembangunan maka harganya semakin mahal karena inflasi terus naik dan mau nggak mau pembangunan harus dipercepat," tambahnya.

Drywall sendiri memiliki beberapa keuntungan baik dari segi waktu hingga biaya. Produk ini mampu mempercepat konstruksi sekitar 20-30 persen jika dibandingkan dengan membuat tembok dengan cara tradisional.

"Selain itu, mempermudah pengantaran karena ringan dan ramah tempat karena tak terlalu butuh tempat luas," tutur Global Systems Development Manager-Central Marketing Saint-Gobain Gypsum Activity United Kingdom Matthew John Sexton, dalam kesempatan yang sama.

Gipsum dengan ukuran 1,2 meter x 2,4 meter dan luasannya yang mencapai hampir 3 meter persegi bisa digunakan untuk membangun tembok dalam waktu 3-5 menit.

Baca: Gipsum "Dry Wall" Bikin Rumah Lebih Cepat Terbangun

Untuk itu, Gyproc sebagai salah satu produsen papan gipsum dunia sudah melakukan kerja sama dan edukasi dengan rekanan kontraktornya untuk bisa membuat gipsum digunakan sebagai material tembok di proyek perumahan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com