Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tax Amnesty" Picu Pasar Konstruksi Tumbuh Dua Kali Lipat

Kompas.com - 20/07/2016, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor konstruksi menyambut baik pemberlakuan pengampunan pajak (tax amnesty). Program ini dinilai akan menguntungkan bagi berbagai sektor perekonomian, termasuk konstruksi.

“Gapensi menyambut baik implementasi kebijakan ini. Sektor konstruksi paling diuntungkan oleh program ini,” ujar Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/7/2016).

Andi menyebutkan, hal tersebut disebabkan, dua sektor pendukung konstruksi lainnya seperti properti dan infrastruktur akan meraih manfaat langsung dari menguatnya likuiditas di sektor keuangan.

Banjir likuiditas di sektor keuangan dan pasar modal ini membutuhkan instrumen investasi di sektor riil. Sektor yang paling siap menampung likuiditas tersebut yakni infrastruktur dan properti

Sentimen positif dari pemberlakuan tax amnesty telah terlihat dari menguatnya saham-saham emiten, selama tiga hari berturut-turut, sejak Selasa (28/6/2016) hingga Kamis (30/6/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 3,69 persen.

Sepanjang tahun ini atau year-to-date (ytd), IHSG sudah menguat 8,24 persen. Investor asing pun terus merangsek masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).

Andi mengatakan bila berhasil, tax amnesty juga nantinya akan mendorong peningkatan pajak.

Peningkatan itu akan digunakan untuk menutupi kekurangan fiskalyang selama ini defisit fiskal mencapai Rp 313,4 triliun atau 2,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Pemerintah memperkirakan potensi pajak dari program tax amnesty itu sebesar Rp 165 triliun.

“Dari sisi fiskal akan positif. Kita akan punya dana yang cukup untuk pembangunan infrastruktur dari sisi anggaran negara. Konstruksi dan material akan diuntungkan,” ucap Andi.

Lebih lanjut, Gapensi juga memperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan barang material seperti semen, beton, bahan bangunan, besi, dan sebagainya.

Pasar konstruksi Rp 2.000 triliun

Dengan tax amnesty ini, kata Andi, potensi industri konstruksi akan semakin besar.

Dia memperkirakan market size konstruksi di Indonesia akan melonjak dua kali lipat dari saat ini sebesar Rp 1.000 triliun.

"Jadi tahun depan bisa sampai Rp 2.000 triliun bila pengampunan pajak ini sukses,” ujar Andi.

Pasar konstruksi Indonesia saat ini merupakan yang terbesar di ASEAN. Kontribusinya sekitar 60-70 persen. Sedangkan di tingkat Asia, Indonesia berada di posisi ke-4 setelah China, Jepang, serta India.

Tahun ini, Gapensi memprediksi kontribusi konstruksi terhadap PDB 2016 pada kisaran 15 sampai 16 persen.

Dengan catatan, tahun ini terjadi peningkatan investasi swasta secara signifikan dan belanja pemerintah berjalan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com