Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Pemda Minim, Program 100-0-100 Mandek

Kompas.com - 19/07/2016, 14:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga pertengahan 2016, program 100-0-100 yang digagas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum menunjukkan grafik meningkat.

100-0-100 merupakan program ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia.

Program ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

"Program 100-0-100 kami targetkan pertumbuhannya 2 persen sampai 2019 nanti dan sekarang ini untuk air minum sudah 72 persen, sampah 60 persen, dan daerah kumuh turun 1,5 persen," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Andreas Suhono, di Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Ucapan Andreas tersebut menunjukkan bahwa program 100-0-100 tak bergerak sama sekali. Pasalnha, pada akhir tahun 2015 silam dalam acara "Jumpa Pers Capaian Pembangunan Infrastruktur Tahun 2015 dan Program Prioritas Tahun 2016", angka yang sama diungkapkan Andreas.

Baca: Pertambahan Cuma 2 Persen, Realistiskah Program 100-0-100?

Belum adanya progres signifikan dari program 100-0-100 diakui Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dwityo Akoro Soeranto karena tidak adanya upaya dari pemerintah daerah (pemda) untuk fokus terhadap isu tersebut.

"100-0-100 itu tanggung jawab pemda. Kami di pusat punya pembinaan dalam bentuk pemberian insentif dan memang bukan pusat langsung yang menangani. Kami cuma mendukung pemda," jelas dia.

Menurut Dwityo, kesulitannya saat ini adalah membuka paradigma pemda untuk mengalokasikan dana di bidang Cipta Karya.

Proyek pembangunan jalan dan penerangan listrik masih dianggap paling penting oleh pemda ketimbang sanitasi dan drainase.

"Alokasi dana pemda kebanyakan fokus untuk gaji pegawai, bahkan ada pemda yang tidak mengalokasikan dana untuk sanitasi," cetusnnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com