Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden "Brexit", Kementerian PUPR Enggan Ladeni Jonan

Kompas.com - 08/07/2016, 15:40 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan parah yang terjadi di pintu tol Brebes Timur saat mudik beberapa hari lalu membuat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyalahkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Menurut dia, BPJT belum siap menghadapi situasi seperti saat arus mudik Lebaran. Membeludaknya jumlah kendaraan yang lewat dari Gerbang Tol Brebes Timur diyakini sudah diprediksi BPJT.

Namun, Jonan tidak mengetahui mengapa kemacetan parah itu masih bisa terjadi.

Baca: Jonan: BPJT Belum Siap Hadapi Kemacetan Parah seperti di Brebes Timur

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini mengaku enggan menyalahkan pejabat tersebut dan menyadari realita yang ada.

"Sebaiknya saya tidak berargumen mengenai hal ini dengan semua pejabat, kasihan pemudiknya. Jalan tol itu memang dipenuhi volume lebih dari tiga kali kapasitasnya," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Akibat kemacetan itu, rekayasa lalu lintas seperti contra flow pun diberlakukan dan itu juga tidak mampu mengatasi kemacetan sepenuhnya.

Pasalnya, menurut Hediyanto, kemacetan yang terjadi bukan hanya disebabkan keberadaan pintu tol, tetapi juga karena adanya hambatan di klaster jaringan jalan.

"Jadi permasalahannya bukan hanya karena masalah pintu tol, tapi blocked di klaster jaringan jalan seperti arteri dan kolektor dan fasilitas berupa SPBU dan tempat istirahat tak mampu mengakomodasi lalu lintas pada puncak mudik," jelas dia.

Oleh sebab itu, Hediyanto mengaku akan berusaha untuk mengurangi masalah kemacetan ini sedikit demi sedikit seiring dengan jalan tol yang difungsikan hingga ke Semarang pada tahun depan.

Kompas Video SUHARTI, SRIKANDI PANTURA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau