Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Brexit, Investor Asia Bakal Lakukan Aksi Beli Properti di Inggris

Kompas.com - 29/06/2016, 12:27 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Keputusan Inggris Raya untuk keluar dari Uni Eropa membuat penduduknya yakin akan banyak orang asing datang ke negaranya untuk mengambil keuntungan ekonomi.

Kini, dengan poundsterling yang berada pada titik terendah selama 31 tahun terakhir, para investor Asia bersiap-siap melakukan 'buying spree' atau aksi beli properti perumahan dengan fokus di London.

Sebuah laporan dari Knight Frank menyebutkan ketertarikan untuk itu sangat kuat datang dari investor Singapura, China, dan Hongkong.

Tidak mengherankan saat ini properti di Inggris tiba-tiba menjadi sangat atraktif bagi mereka yang berasal dari negara-negara dengan nilai tukar kurang menguntungkan.

Sebuah firma konsultasi properti pasar luar negeri bagi investor Malaysia, Cornerstone International Properties memberikan penilaian saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di Inggris Raya.

"Dalam jangka pendek, dampak dari Brexit akan memberikan keuntungan luar biasa bagi investor sebagaimana lemahnya poundsterling berguna bagi keuntungan kita," ucap Direktur Cornerstone International Properties Virata Thaivasigamony.

Hal itu kemudian diamini oleh Kepala Riset Jones LangLasalle (JLL) untuk Pasar Asia Pasifik Megan Walters.

Menurut dia, secara keseluruhan ada volum modal Asia yang besar dan menunggu untuk diinvestasikan, termasuk ke Eropa.

"Penurunan nilai poundsterling terhadap mata uang di Asia akan memberikan titik masuk ke Inggris bagi investor luar negeri yang merupakan pasar ekonomi terbesar kelima di dunia dan kedua untuk Jerman di Eropa," tambahnya.

Sementara itu seperti dikutip dari South China Morning Post pekan lalu, senior trader dari Oanda Asia Pasifik Stephen Innes mengatakan jika Brexit akan memberikan dampak negatif cukup berat pada pasar properti Inggris untuk tahun-tahun akan datang.

"Orang-orang akan berpikir dua kali sebelum membeli properti di Inggris dan beberapa malah akan pemeliharaan modal di sana dan sekaligus meninggalkannya," imbuh dia.

Namun, bagi mereka yang terlanjur memiliki properti di Inggris bisa sedikit terhibur karena adanya beberapa faktor pembeda.

Pada akhirnya, harus diingat bahwa Inggris adalah negara dengan 60 juta konsumen kaya dan tenaga kerja berkemampuan tinggi.

"Kekuatan itu yang mendasari ekonomi Inggris tetap di tempat, dan akhirnya real estate adalah investasi yang terbaik bagi mereka yang mengejar tujuan jangka panjang," tandas Chief Economist Knight Frank James Roberts.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com