Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengaruh "Brexit" bagi Sektor Properti di Inggris Raya

Kompas.com - 28/06/2016, 06:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Inggris Raya telah memutuskan untuk keluar dari pakta ekonomi Uni Eropa melalui hasil referendum.

Hasil pemungutan suara yang dilakukan pada Kamis (23/6/2016) menyatakan kemenangan bagi masyarakat yang menginginkan ke luar dari Uni Eropa.

Sebanyak 52 persen rakyat Inggris Raya mendukung untuk keluar dari Uni Eropa, dan 48 persen rakyat menginginkan negara “Elizabeth” tersebut untuk bertahan.

Jones Lang Lasalle (JLL) melihat bahwa "British Exit" atau Brexit ini memberikan dampak bagi pasar properti Inggris Raya secara keseluruhan.

Layaknya perubahan besar dalam hal pedagangan dan undang-undang, Brexit menciptakan ketidakpastian ekonomi dan pasar real estat di Inggris Raya.

"Dalam jangka pendek kita bisa melihat lemahnya permintaan okupansi, kemudian pasokan pasar sewa akan terbatas," kata Direktur Utama JLL Inggris Raya Chris Ireland, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (27/7/2016).

Sementara itu, sentimen investor juga akan terus memburuk sejalan dengan minimnya arus modal dalam jangka pendek dan menengah.

Dampak berikutnya, lanjut Chris adalah adanya kemungkinan penyesuaian modal negatif selama dua tahun ke depan sebesar -10 persen dengan yield yang terus bergerak di angka 50 miliar poundsterling.

Imbas ini bakal sangat terasa di London karena menurut Chris ibu kota Inggris ini adalah yang paling rentan terhadap koreksi terhadap harga dan basis okupansi multinasional mereka.

"Sedangkan pasar perumahan diharapkan untuk tetap bertahan meskipun suku bunga yang lebih rendah dengan koreksi lebih ringan," sebut Chris.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Penelitian Residensial JLL Adam Challis melihat bahwa pasar perumahan London akan merasakan dampak paling dalam dari peristiwa "Brexit."

"Hubungan perdagangan antara London dan negara-negara Eropa memberikan tanda bahwa implikasi setelah "Brexit" lebih kompleks dan ini akan memperburuk ketidakpastian bagi pemilik rumah di London," jelasnya.

Namun, menurut Adam, secara paradoks justru melihat ini sebagai peluang pasar dengan jangka waktu yang panjang.

Pasalnya pembeli terutama dari internasional bisa mendapatkan keuntungan dari arbitrase mata uang yang telah dibuka pada kondisi Poundsterling melemah.

Untuk itu, Chris menyebutkan bahwa nantinya sektor jual beli properti di Inggris Raya akan banyak bergantung pada kecepatan negosiasi, kondisi politik, dan arah yang jelas serta apa yang menguntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com