Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat "Brexit", Sektor Properti Jepang dan Tiongkok Bisa Lebih Stabil

Kompas.com - 25/06/2016, 19:50 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

KOMPAS.com - Hengkangnya Inggris Raya dari Uni Eropa tak hanya akan menyebabkan tekanan lebih lanjut pada obligasi global yang sudah sangat rendah untuk pasar properti di Asia Pasifik.

Berdasarkan kajian Colliers International terkait kebijakan Inggris Raya, aliran keluar modal dari properti Asia terlihat naik turun (fluktuatif).

Sementara aliran masuk modal dari negara yang dijuluki “The Black Country” selama delapan tahun terakhir menujukkan sikap hati-hati tentang Asia, namun bukan soal propertinya.

Sikap ini tidak lepas dari prospek ekonomi di beberapa negara di “Benua Kuning.” Investor global menunjukkan sikap waspada tentang ekonomi China dan sikap skeptis terkait reformasi Jepang.

Selain India, keprihatinan akan risiko politik dan ekonomi di negara berkembang di Asia juga masih ada.

“Namun, dalam pandangan kami, kejutan dari pemilihan Inggris sebaiknya menjadi pengingat yang bermanfaat bagi investor internasional terhadap potensi kejutan politik dan ekonomi yang negatif di negara-negara maju dan berkembang khususnya di Asia,” ujar Direktur Eksekutif Colliers International bidang Penilitian di Asia, Andrew Haskins berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/6/2016).

Haskins memprediksi, sektor properti Jepang jauh lebih stabil dari negara-negara barat. China juga dinilai akan menujukkan peningkatan.

Sementara itu, Asia Tenggara mungkin akan terus dilihat sebagai negara yang "berisiko", setidaknya untuk saat ini.

Adapun "Brexit" sebelumnya diprediksi akan menyebabkan tekanan lebih lanjut pada obligasi global yang hasilnya sudah sangat rendah.

Di Asia Pasifik, argumennya adalah bahwa investasi di atas semua kantor properti di kawasan ini menawarkan nilai yang baik dibandingkan dengan kelas aset negara lainnya.

Pasalnya, pasar Asia Pasifik menawarkan suku bunga nominal rendah di sebagian besar negara lainnya kecuali Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com