Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Transportasi Dinilai Salah Tujuan

Kompas.com - 23/06/2016, 22:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan transportasi perkotaan, terutama di Jakarta saat ini dinggap salah arah, karena hanya mestimuli kemacetan yang makin menjadi. Padahal semestinya hal itu justru diharapkan mampu mengurai kemacetan yang terjadi.

"Pembangunan jalan baru dan peningkatan terhadap sarana untuk kendaraan bermotor saat ini malah merangsang penggunaan mobil atau kendaraan pribadi lainnya yang mengakibatkan masalah ekonomi dan lingkungan," ucap Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi Sunardi M Sinaga, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Oleh sebab itu, transportasi menjadi satu isu yang dibawakan pada Prepcom 3 di Surabaya dalam rangka menuju agenda baru perkotaan Habitat III di Quito, Ekuador akhir tahun nanti.

Prepcom 3 yang akan diselenggarakan pada 25-27 Juli 2016 itu rencananya akan dihadiri 193 negara dengan tujuan menggali masukan dan perspektif akhir terkait Agenda Baru Perkotaan dari berbagai negara.

Saat ini, kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya masih menjadikan transportasi yang layak dan berkelanjutan sebagai isu penting untuk mereka benahi.

Salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan menjadikan kota lebih terintegrasi dan kompak.

"Memberikan dukungan terhadap pelayanan angkutan umum dan mobilitas tanpa kendaraan bermotor serta kelengkapan fasilitas bagi pejalan kaki merupakan satu hal mutlak bagi semua kota," kata Sekretaris Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rina Agustin Indriani, dalam kesempatan yang sama.

Selain itu konsep transit oriented development (TOD) juga bisa menjadi jawaban atas isu transportasi perkotaan saat ini.

Dalam konsep tersebut penataan ruang diorientasikan pada pusat-pusat pelayanan angkutan publik bukan pada jaringan jalanan, sehingga memudahkan perjalanan bagi masyarakat yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk menuju pusat transit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com