BEKASI, KOMPAS.com - Pengembang tetap optimistis melansir proyek yang membidik segmen pekerja. Pendorong utama optimisme itu adalah pemberlakuan pasar bebas sejak dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membawa masuk pekerja asing.
"Arus pasar bebas akan terus membawa masuk pekerja asing ke Indonesia dan ini tidak dapat dibendung, apalagi Indonesia bakal jadi tujuan nomor dua terbaik untuk investasi. Bagi investor, ini peluang pasar sewa apartemen ke ekspatriat," ujar Direktur Utama PT Kopel Lahan Andalan (Kopelland) Bogi Aditya, Senin (21/6/2016).
Untuk menangkap potensi tersebut, Kopelland melansir proyek Kota Swarnabumi Cikunir di Jatiasih, Bekasi. Proyek dikembangkan di lahan seluas 2,8 hektare itu dirancang sebanyak enam tower apartemen.
Bogi mengatakan Swarnabumi Cikunir akan menjadi salah satu apartemen yang khusus menangkap kebutuhan pekerja asing. Alasannya, dari sisi lokasi sangat strategis karena berada di sisi pintu tol Jatiasih sehingga aksesibilitasnya cukup baik. Selain itu, kawasan tersebut juga sudah didukung moda transportasi massa seperti LRT dan commuter line.
"Kami juga sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa instansi lain untuk menyediakan feeder bus dari lokasi proyek ke stasiun transportasi umum terdekat," ujarnya.
Kedua, proyek tersebut juga menyediakan working space yang dibutuhkan pekerja. Semua kebutuhan pekerja disiapkan, mulai gaya hidup, malan, sampai urusan menitipkan anak (day care).
"Sekarang ini pekerja asing cenderung memilih tinggal di apartemen yang dapat mendukung produktivitasnya bekerja. Apalagi regulasi di Indonesia belum terlalu jelas mengatur kepemilikan properti buat orang asing," ujar Bogi.
Sales & Marketing Manager Kopelland, Reza Atmadja, mengakui pihaknya menyiapkan gimmick menarik untuk mengejar target penjualan. Beberapa diantaranya adalah program cash bertahap kepada developer tanpa bunga dan tanpa uang muka (DP) selama 60 kali, atau cicilan uang muka selama 36 kali sebesar Rp 2 juta per bulan.
"Terakhir, mulai hari ini kami berikan harga khusus mulai Rp 200 juta per unit untuk pembelian tunai. Hanya terbatas 27 unit dan cuma di satu lantai," ujar Reza.
Di tahap awal saat ini Kopelland akan membangun satu tower saja. Dari total 999 unit di tower pertama, menurut Reza, sudah terjual sekitar 20 persen. Adapun tipe yang dipasarkan mulai tipe studio, one bedroom dan two bedroom dengan kisaran harga mulai Rp 290 juta hingga Rp 320 juta per unit.
Konstruksi tower pertama akan mulai dikerjakan pada Oktober 2017. Pihaknya menargetkan proyek itu akan rampung pada akhir 2018 dan dilanjutkan serah terima fisik unit pertama pada pertengahan 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.