Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubai Berambisi Kembangkan Pabrik Tenaga Surya Terbesar di Dunia

Kompas.com - 07/06/2016, 22:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

DUBAI, KOMPAS.com - Dubai sekali lagi bakal menjadi pemimpin dalam sektor energi bersih. Otoritas Kelistrikan dan Air Dubai (DEWA) baru-baru ini mengumumkan rencana pembangunan pabrik tenaga surya terkonsentrasi yang mampu menghasilkan energi hingga 1.000 megawatt (MW).

Angka itu dua kali lebih besar dari kapasitas pabrik tenaga surya terkonsentrasi terbesar saat ini, yaitu Noor-Ouarzazate di Maroko yang menghasilkan energi 500 MW pada 2018.

Direktur Utama DEWA, Saeed Mohammad Al Tayer mengumumkan pabrik itu bisa beroperasi pada 2030. Tahun itu dipilih dengan harapan agar Uni Emirat Arab bisa menghasilkan 25 persen energi dari sumber yang bersih.

Sebagai pembangun dan operatornya, DEWA akan memilih perusahaan swasta. Untuk tahap pertama, pabrik tenaga surya itu bakal selesai pada 2021 dan menghasilkan tenaga sebanyak 200 MW.

Menurut Al Tayer, beberapa ribu heliostat akan merefleksikan radiasi ke sebuah menara. Keuntungan besar tenaga surya terkonsentrasi adalah suhu panas yang dihasilkan bisa dengan mudah disimpan, jadi pabrik tetap bisa memproduksi listrik ketika malam hari.

Pabrik ini bisa membantu dalam hal meraih Dubai Clean Energy Strategy 2015. Strategi itu bertujuan untuk mendapatkan energi dari 75 persen sumber terbarukan pada 2050.

Demi merealisasikan tujuan itu, DEWA tengah berusaha menyediakan energi dari 61 persen gas alam, 25 persen tenaga surya, 7 persen batu bara ramah lingkungan, dan 7 persen tenaga nuklir hingga 2030.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com