Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Lambat, Pemerintah Ancam Putus Kontrak Perusahaan Korsel

Kompas.com - 29/05/2016, 21:19 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini memperingatkan kontraktor asal Korea Selatan PT Posco E&C Indonesia untuk bekerja lebih optimal mengejar target konstruksi Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

"Kalau tidak ada progres signifikan, kami akan memutus kontraknya. Ini karena kami berharap besar pada pembangunan Tol Bocimi," ujar Hediyanto saat meninjau progres pembangunan Jalan Tol Bocimi, akhir pekan lalu.

Ancaman tersebut terlontar karena pembangunan di lapangan untuk Seksi I Ciawi-Cigombong sepanjang 15,35 kilometer, berjalan lambat. Padahal lahan sudah bebas 95 persen. 

Karena itu, kata Hediyanto, pihakya terus mendorong percepatan pembangunan tol dengan panjang total 54 kilometer, khususnya untuk Seksi 1 Ciawi-Cigombong.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), jalan tol dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar Tol tersebut dibangun dengan nilai investasi Rp 7,77 triliun.

“Tanah sudah 95 persen untuk Seksi 1. Sayang sekali kalau tidak dipercepat,” ucapnya.

Meskipun dari segi pembebasan tanah relatif sudah tidak ada masalah, namun Dirjen Bina Marga mengakui masih lambatnya kontraktor PT Posco  dalam bekerja.

Selain belum maksimalnya kinerja kontraktor, kendala lain pembangunan adalah tingginya curah hujan di lapangan.

Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Hediyanto juga menyebutkan kemungkinan dapat digunakan sebagian dari Jalan Tol Bocimi pada arus mudik Lebaran tahun ini.

Namun keputusan tersebut baru akan dibuatnya dalam dua minggu ke depan.

“Kalau dilihat progres di lapangan peluangnya masih fifty-fifty, kita belum bisa memastikan. BUJT dan kontraktor sedang menghitung kemungkinannya, tapi secara umum yang mungkin bisa digunakan ruas Ciawi sepanjang 5 kilometer ke arah Sukabumi,” jelasnya.

Untuk mengejar kemungkinan dapat dimanfaatkan pada mudik, saat ini di lapangan sedang dilakukan pekerjaan perbaikan tanjakan dan perkerasan tanah.

Hediyanto berencana akan kembali mendatangi lokasi Tol Bocimi pada dua pekan mendatang untuk kemudian memutuskan apakah sebagian tol tersebut dapat dimanfaatkan.

Jalan tol Bocimi terbagi menjadi empat seksi pembangunan. Seksi 1 (Ciawi–Cigombong) sepanjang 15,35 kilometer, dan Seksi 2 (Cigombong-Cibadak) sepanjang 12 kilometer.

Kemudian Seksi 3 (Cibadak-Sukabumi Barat) sepanjang 13,7 kilometer serta Seksi 4 (Sukabumi Barat-Sukabumi Timur) sepanjang 13,05 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com