Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciptakan "Denah Bicara", Deki Habiskan Dana Rp 7,5 Juta

Kompas.com - 27/04/2016, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Sosial, Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna, Bandung, yakni Deki Ardiansyah, menciptakan sebuah denah yang bisa "berbicara".

Denah tersebut akan mengeluarkan suara ketika didekati atau disentuh sehingga memudahkan para tunanetra mencari gedung atau ruangan yang dituju.

Baca: Meski Tak Bisa Melihat, Deki Mampu Ciptakan Denah Bicara

"Dana yang saya habiskan untuk menciptakan 'denah bicara' ini Rp 7,5 juta. Ini pakai uang saya dulu, kemudian diganti oleh panti," ujar Deki kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (26/4/2016).

Ia mengatakan, biaya ini digunakan untuk membeli komponen denah, antara lain sensor yang dibeli secara inden. Sensor tersebut didatangkan dari Singapura dan China.

Deki memutuskan mendatangkan sensor dari kedua negara itu karena barang serupa yang diproduksi di Indonesia tidak tahan terhadap hujan dan harus menggunakan reflektor penyambung sinyal.

Sensor dari Singapura dan China ini cukup mahal yaitu Rp 1 juta per item. Namun, biaya ini sepadan dengan fungsinya, yaitu bisa mendeteksi suara dari jarak yang panjang.

Selain itu, denah ini juga menggunakan aluminium yang tahan panas dan hujan sehingga tidak korosi atau karat.

Baca: Denah Bicara Ciptaan Deki Tahan Air dan Panas

Pada tahap awal, pria yang juga tunanetra ini menggambar komponen sendiri menggunakan komputer jinjing (laptop)-nya.

Sementara untuk membuat bentuk fisik menggunakan akrilik bersama dua orang rekannya di PSBN Wyata Guna.

Tahap persiapannya memakan waktu sebulan, sedangkan total pembuatan denah keseluruhan sekitar 2 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com