Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Bangunan Sarat Kontroversi Sepanjang Masa (I)

Kompas.com - 18/04/2016, 22:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah bangunan biasanya berdiri atas berbagai aspek. Ada banyak cerita atau kontroversi di balik setiap pembangunannya.
 
Kontroversinya pun bisa bermacam-macam tergantung situasi dan kondisi selama pembangunan berlangsung.
 
Salah satu gedung atau bangunan yang menjadi pembicaraan adalah Al-Wakrah Stadium di Doha, Qatar.
 
Stadion tersebut dibuat oleh Zaha Hadid untuk perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Dia menjadi kontroversi ketika banyak pekerjanya tewas selama pembangunan berlangsung.
 
Al-Wakrah bukan satu-satunya bangunan yang mengundang pro dan kontra. Berikut ini merupakan sembilan bangunan dengan kontroversi terbesar di dunia menurut ArchDaily.com bagian pertama:
 
9. The Portland Building (Portland, Amerika Serikat)/Michael Graves
 
The Portland Building dibangun Michael Graves dan menjadi bangunan pertama era postmodern di Amerika Utara.
 
Bangunan ini mulai menjadi kontroversi ketika banyak yang bertanya tentang validitas dan kegunaannya bagi penduduk Portland. 
 
Selain itu, The Portland Building juga menerima kritik keras akibat desain berlebihan dan rencana interior tertutup di dalamnya.
 
www.dezeen.com Portland Building sebagai peninggalan postmodern terancam dirobohkan.
8. Sagrada Familia (Barcelona, Spanyol)/Antoni Gaudi
 
La Sagrada Familia merupakan basilika Katolik Roma yang menjadi ikon kota Barcelona. Basilika adalah proyek konstruksi terlama di dunia. 
 
Tahun ini merupakan tahun ke 134-nya sejak pembangunan perdana pada 1882. Pembangunannya terhenti pada 1926 setelah sang arsitek, Antoni Gaudi meninggal akibat kecelakaan. 
 
Hampir 100 tahun setelah kematian Gaudi, sejumlah arsitek telah mengeksekusi lanjutan bangunan ini meski gambar aslinya hancur total akibat Perang Saudara Spanyol. 
 
Kini, proyek pembangunan Sagrada Familia direncanakan selesai pada 2026 untuk menandai 100 tahun kematian Gaudi dan 144 tahun setelah pembangunan pertama dimulai.
 
Kapa1966 / Shutterstock.com Sagrada Familia
 
7. Antilla Residential Tower (Mumbai, India)/Perkins + Will/Hirsch Bedner Associates
 
Antilla Residential Tower dibangun dekat dengan kawasan kumuh Golibar di pusat kota Mumbai.
 
Menara dengan 27 lantai ini merupakan rumah bagi sebuah keluarga dan memegang rekor sebagai residensial privat termahal di dunia dengan total pembangunan 1 triliun dollar Amerika Serikat atau lebih dari Rp 12 ribu triliun. 
 
Bangunan ini dimiliki oleh orang kaya nomor lima di dunia, Mukesh Ambani. Penduduk Mumbai menolak keras, karena menara ini tidak sensitif dan terlalu berlebihan serta meremehkan rumah-rumah di sekitarnya.
 
www.archdaily.com Antilla Residential Tower dibangun dekat dengan kawasan kumuh Golibar di pusat kota Mumbai. Menara dengan 27 lantai itu merupakan rumah bagi sebuah keluarga yang memegang rekor sebagai residensial pribadi termahal di dunia.
 
6. Woman's Building, World's Columbian Exposition (Chicago, Amerika Serikat)/Sophia Hayden Bennett
 
Bangunan ini resmi dibuka pada 1893 dan didedikasikan untuk kesuksesan wanita dalam seni dan kerajinan.
 
Meskipun proyek pembangunannya sempat dihentikan namun Sophia Hayden Bennett, lulusan wanita pertama dari Massachusetts Institute of Technology terus melakukan pembangunan sesuai rencana.
 
Woman's Building mulai dikritik karena dianggap meremehkan bangunan lainnya yang dibangun oleh laki-laki melalui estetika feminin yang wanita miliki.
 
Bangunan ini menjadi pusat argumen tentang perlu adanya ruang untuk pekerjaan perempuan dan peran perempuan dalam arsitektur.
 
Woman's Building
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com