Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Tayan, Magnet Baru yang Butuh Penataan Serius

Kompas.com - 23/03/2016, 08:42 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

TAYAN, KOMPAS.com - Jembatan Pak Kasih yang baru diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (22/3/2016) memang terlihat megah dengan desain arsitektur menawan.

Sayangnya, kemegahan dan keindahan itu sirna tatkala pandangan mata diedarkan pada kawasan di sekitarnya. Terdapat kios-kios dan warung liar dengan bangunan seadanya yang tak sedap dipandang mata.

Pemandangan kontras ini tersaji di bagian daratan Pulau Tayan yang dilintasi jembatan tersebut. Mereka muncul sejak Jembatan Kapuas Tayan ini dibangun.

Ibarat gula yang dikerubungi semut, begitu popularitas jembatan ini menanjak, pemburu keuntungan pun mendekat.

Kios dan warun yang menyediakan aneka makanan dan minuman maupun aksesori ini terlihat kumuh. Pedagang yang menempati kios tersebut kebanyakan berasal dari luar Pulau Tayan yang berada persis di tengah Sungai Kapuas.

Belum lagi pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar lapak saban akhir pekan. Meski tak dipungut bayaran, para PKL tersebut membangun tenda semi permanen ala kadarnya sebagai tempat berteduh menjajakan dagangan mereka.

Yohanes Kurnia Irawan/KOMPAS.com Salah seorang pedagang kaki lima meenggelar lapak dagangan di bagian daratan Pulau Tayan. Pedagang ini memburu rupiah dari beroperasinya Jembatan Kapuas Tayan yang diresmikan Presiden Jokowi, Selasa (22/3/2016).
Haji Ali salah satunya. Pedagang tas asal Pontianak ini rela datang jauh-jauh untuk meraup rupiah dari pengunjung yang datang ke tempat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com