Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target 750.000 Tenaga Bersertifikat, Pemerintah Gandeng Swasta dan Kampus

Kompas.com - 08/03/2016, 23:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemberian Mobile Training Unit (MTU) ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan diharapkan mampu mempercepat sertifikasi tenaga kerja konstruksi di daerah.

Selain itu, berbagai kerja sama juga telah dilakukan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat upaya tersebut.

"Sejak MEA berlaku tahun ini keberadaan tenaga kerja konstruksi bersertifikat menjadi sangat penting karena MTU akan terus bergerak untuk memberikan kemudahan pelayanan pelatihan dan sertifikasi kepada tenaga konstruksi," kata Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (8/3/2016).

Penyerahan MTU itu dibarengi dengan penandatanganan kerjasama antara DJBK dan Universitas Sriwijaya (Unsri). Kerja sama itu berkaitan dengan pembuatan skema sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik.

Dalam kerjasama itu, DJBK akan berperan sebagai jembatan untuk memudahkan industri konstruksi mendapatkan tenaga kerja berkualitas. DJBK juga akan membantu institusi mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk kebutuhan industri konstruksi.

Memperbanyak jumlah instruktur dan asesor dari kalangan praktisi dan perguruan tinggi, distance training, serta subsidi sertifikasi ahli muda bagi yang konsisten bekerja di bidang konstruksi juga akan diterapkan.

Bukan hanya itu, DJBK juga akan melakukan pinjam pakai alat dan sarana prasarana pelatihan atau uji sertifikasi dan mengharmonisasikan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) serta memfasilitasi seminar atau penemuan-penemuan baru bidang konstruksi yang dapat digunakan di lapangan.

“Kerjasama tidak akan berhenti sampai disini. Kita terus membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Baik institusi pendidikan, badan usaha konstruksi maupun pemerintah daerah,” tutur Yusid.

Dalam rencana strategis DJBK periode 2015-2019 terdapat 750.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat baru. Jumlah itu meningkat 11 kali lipat dibandingkan dengan target 2010-2014 yang hanya menargetkan 70.000 tenaga kerja bersertifikat.

DJBK tercatat telah bekerjasama dengan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk dan Politeknik Negeri Banjarmasin dalam penyelenggaraan uji kompetensi.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya seperti PT Wijaya Karya (persero) Tbk juga tak luput dari kerja sama DJBK untuk proses sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com