Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Filipina Latih Sopir Taksinya Berbahasa Indonesia

Kompas.com - 08/03/2016, 17:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sepatutnya dimaknai sebagai ajang untuk meningkatkan etos kerja. Jangan sampai karena perdagangan bebas sudah terjadi, Indonesia tidak bisa memanfaatkan momen tersebut dan malah tertinggal di negeri sendiri.

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengatakan, saat ini saja negara-negara tetangga sudah lama mempersiapkan diri sebelum MEA pada akhir 2015 lalu.

"MEA sudah masuk, barangkali kita sebenarnya sejak kemarin-kemarin juga sudah terlena," ujar Agus dalam Seminar Nasional Revolusi Mental Jasa Konstruksi "Menuju Jasa Konstruksi Bersih", di Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Dia kemudian merujuk kepada Filipina yang serius memasuki MEA. Negara ini mengadakan pelatihan bahasa Indonesia khusus untuk sopir taksi yang akan bekerja di Indonesia.

Mereka melakukan ini sudah sejak lama. Filipina mendatangkan guru dan pengajar langsung dari Indonesia.

Selain Filipina, kata Agus, Thailand juga sudah mempersiapkan diri menghadapi MEA dengan mengadakan pelatihan bahasa Indonesia untuk beberapa warganya.

Nah, Indonesia, meskipun telah menyiapkan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sekitar Rp 130 triliun untuk infrastruktur, semua itu hanya untuk pembangunan fisik.

Usaha jasa konstruksinya justru tidak disiapkan, termasuk sumber daya manusia (SDM), bagaimana cara meningkatkan kompetensi, keterampilannya, dan sebagainya.

Jika ini diabaikan, tambah Agus, maka besar kemungkinan, dana infrastruktur tersebut akan lari ke perusahaan atau tenaga jasa konstruksi asing.

"Itu (dana) baru dari APBN, belum dari swasta, BUMN, dan sebagainya. Oleh karena itu, sudah waktunya kita memperkuat lagi jasa konstruksi, apalagi kalau dikaitkan dengan yang bersih. Artinya, aman dari seluruhnya," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com