Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibagi Per Seksi, Jalan Tol Trans Sumatera Dikerjakan Lebih Cepat

Kompas.com - 02/03/2016, 21:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Dalam tinjauannya ke proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Medan-Kualanamu, Sumatera Utara, Rabu (2/3/2016), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menilai pekerjaan proyek tersebut cukup cepat. Hal ini dikarenakan pengerjaan tol dilakukan per seksi.

"Metode pengerjaannya baik karena dibagi seksi-seksi. Setiap seksi dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda, sehingga kecepatan lebih baik lagi," ujar Jokowi di lokasi proyek.

Dia berharap, tol ini bisa membuat mobilitas barang, produk, dan komoditas bisa lebih cepat. Dengan begitu, Indonesia bisa memperkuat daya saing dengan negara-negara lain. Efisiensi di lapangan pun akan meningkat sehingga harga produk menjadi lebih murah.

Pembangunan ruas jalan Tol Medan-Kualanamu sendiri dilakukan melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasa Marga Kualanamu Toll.

Campur tangan pemerintah ini diperlukan pada ruas-ruas tol yang semula tidak layak secara finansial menjadi layak untuk ditawarkan pengusahaannya kepada BUJT.

Adapun ruas jalan Tol Medan-Kualanamu membentang sampai Tebing Tinggi dengan total panjang 61,70 kilometer. Sementara seksi Tanjung Morawa (Medan)-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,80 kilometer pembangunannya dilakukan oleh pemerintah.

Sisanya, sepanjang 43,90 kilometer akan dibangun oleh PT Jasamarga Kualanamu Toll yang dibagi dalam 2 Seksi yaitu Seksi I Perbarakan-Lubuk Pakam, dan Seksi II Lubuk Pakam-Tebing Tinggi.

PT Jasa Marga Kualanamu Toll merupakan konsorsium 4 badan usaha milik Negara (BUMN) yang terdiri atas PT Jasa Marga (persero) Tbk sebanyak 55 persen, PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk sebesar 15 persen, PT Waskita Karya (persero) Tbk dengan porsi 15 persen dan PT Waskita Toll Road 15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com