Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembentukan "Holding" BUMN Picu Percepatan Sejuta Rumah dan Infrastruktur

Kompas.com - 01/03/2016, 17:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah membentuk enam sektor holding atau perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disambut gembira oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pasalnya hal tersebut mampu mempercepat kinerja Kementerian PUPR.

"Ini lebih besar artinya kalau modal dalam equity-nya lebih besar artinya kita bisa pinjam lebih besar lagi otomatis tentunya itu akan lebih cepat, prinsip itulah yg kita coba terapkan," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Sebelumnya, rencana pembentukan enam sektor holding atau perusahaan induk BUMN itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas untuk dikaji lebih lanjut lagi.

"Ada enam holding yang disampaikan kepada bapak Presiden untuk dikaji lebih mendalam," kata Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, Senin malam (29/2/2016).

Pramono menyebutkan enam sektor yang akan dibentuk holding-nya yakni sektor pertambangan, energi terbarukan, infrastruktur, perbankan, dan sektor ketahanan energi.

Sementara untuk yang terkait bidang kerja Kementerian PUPR, Taufik menyebutkan holding tersebut memiliki tiga sasaran.

Sasaran pertama untuk menyelesaikan kebutuhan rumah, terutama terkait Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah.

Kedua, untuk mempercepat pembangunan jalan tol, dan yang ketiga terkait dengan Engineering Procurement Construction (EPC).

"EPC ini lebih kepada untuk mendukung 35.000 megawatt listrik. Jadi ada tiga sasaran besar," sebutnya.

Seskab juga mengungkapkan pembentukan holding BUMN dimaksudkan agar perusahaan milik negara bisa lebih sehat dan bisa lepas dari kepentingan partai politik maupun politik tertentu.

"Pembentukan holding BUMN untuk membuat lebih sehat, lebih kuat dan menghindarkan dari praktik-praktik yang pernah terjadi, sangat gampang, sangat rentan untuk ditempelin kekuatan partai politik maupun kekuatan politik tertentu," katanya.

Untuk itu, lanjut Pramono, Presiden memberikan arahan agar pembentukan holding dilakukan secara hati-hati, dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi.

Presiden berharap holding ini bisa membuat kekuatan BUMN seperti Temasek di Singapura ataupun di negara-negara lainnya.

Seskab juga mengungkapkan pembentukan holding ini nantinya juga akan diikuti perubahan Peraturan Pemerintah sebagai turunan dari Undang-undang agar BUMN tidak tergantung dari APBN dan justru akan memberikan masukan kepada negara, baik dari keuntungan ataupun pemasukan pajak.

"Mereka akan menghidupi dirinya sendiri, mereka memberikan kontribusi pemasukan, baik pemasukan keuntungan maupun pajak pada negara," kata Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Jalan Ini Tak Direkomendasikan bagi Pemudik Tujuan Pelabuhan Ciwandan

[POPULER PROPERTI] Jalan Ini Tak Direkomendasikan bagi Pemudik Tujuan Pelabuhan Ciwandan

Berita
Rumah di Kawasan Penyangga IKN Dijual Mulai Rp 160 Jutaan (I)

Rumah di Kawasan Penyangga IKN Dijual Mulai Rp 160 Jutaan (I)

Perumahan
6,8 Juta Mobil Bakal Lintasi Tol Cipali, Tamer, dan Jombang-Mojokerto saat Mudik Lebaran

6,8 Juta Mobil Bakal Lintasi Tol Cipali, Tamer, dan Jombang-Mojokerto saat Mudik Lebaran

Berita
Catat, Besaran Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran Maksimal 20 Persen

Catat, Besaran Diskon Tarif Tol saat Mudik Lebaran Maksimal 20 Persen

Berita
Mudik Lebaran, Ada Diskon Tarif Dua Ruas Tol Trans-Sumatera

Mudik Lebaran, Ada Diskon Tarif Dua Ruas Tol Trans-Sumatera

Berita
Rawan Dibobol Maling, Begini Cara Bikin Pintu Garasi Anda Lebih Aman

Rawan Dibobol Maling, Begini Cara Bikin Pintu Garasi Anda Lebih Aman

Tips
113,45 Kilometer Tol Trans-Sumatera Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran

113,45 Kilometer Tol Trans-Sumatera Siap Dilintasi Saat Mudik Lebaran

Berita
Tahun 2024, Astra Infra Masih Fokus Kembangkan Bisnis 'Green Field'

Tahun 2024, Astra Infra Masih Fokus Kembangkan Bisnis "Green Field"

Berita
Catatan Perjalanan Bandung-Cilacap, Jalan Berkelok dan Minim PJU

Catatan Perjalanan Bandung-Cilacap, Jalan Berkelok dan Minim PJU

Berita
Jumat Ini, KA Argo Bromo Anggrek Jajal Kereta Eksekutif New Generation

Jumat Ini, KA Argo Bromo Anggrek Jajal Kereta Eksekutif New Generation

Berita
Hingga Februari 2024, WIKA Raup Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun

Hingga Februari 2024, WIKA Raup Kontrak Baru Rp 3,17 Triliun

Berita
Sambut Mudik Lebaran, HK Gelar Apel Siaga di Seluruh Tol Kelolaan

Sambut Mudik Lebaran, HK Gelar Apel Siaga di Seluruh Tol Kelolaan

Berita
Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera, Cek Waktunya

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera, Cek Waktunya

Berita
Ini Titik yang Perlu Diwaspadai Pemudik saat Melintas Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya

Ini Titik yang Perlu Diwaspadai Pemudik saat Melintas Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya

Berita
Meski Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya Mulus, Hati-hati saat Melintas Malam Hari

Meski Jalan Nasional Nagreg-Tasikmalaya Mulus, Hati-hati saat Melintas Malam Hari

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com