Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FLPP, Skema Ideal untuk Bangun Sejuta Rumah

Kompas.com - 21/01/2016, 14:38 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAScom - Pendanaan yang disediakan untuk rumah murah dalam Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah, terdiri dari beberapa skema antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo, di antara keduanya, FLPP lebih optimal menjadi skema pembiayaan.

"Dana FLPP yang ideal adalah Rp 60 triliun. Dana ini bisa membiayai sekitar 500.000 unit rumah," ujar Eddy kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2016).

Sayangnya, dana FLPP tahun 2016 sudah habis karena sudah dibayarkan pada 2015. Kemudian sebagai gantinya, pemerintah memberikan SSB yang dinilai akan mencukupi kebutuhan dana Pembangunan Sejuta Rumah.

Melalui skema SSB, bunga kredit untuk masyarakat tetap 5 persen. Selisih bunga komersial akan disubsidi pemerintah.

Namun, menurut Eddy, dari pengalaman tahun lalu, tidak ada bank selain Bank BTN yang mau memakai skema tersebut.

Pasalnya, dengan SSB, bank harus memikul beban 100 persen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari masyarakat. Sementara dengan FLPP, bank hanya menanggung beban 10 persen.

Eddy menambahkan, dengan adanya intervensi pemerintah, FLPP lebih menarik untuk bank dibandingkan SSB.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com