Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Hujan, Rangka Jalan Tol Antasari-Depok Sempat Roboh

Kompas.com - 14/12/2015, 16:37 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerjaan proyek Jalan Tol Antasari-Depok mengalami kendala. Memasuki musim penghujan, proyek yang berhubungan dengan pengerasan tanah ini harus menghadapi berbagai tantangan.

"Di sini cuaca cukup ekstrim. Kadang panas sekali, tapi sekalinya hujan, hujan deras juga," ujar Manajer Proyek Tol Antasari-Depok Cicilia Rosari Mahendraswari kepada Kompas.com, di kantor proyek, Taman Wijayakusuma, Cilandak, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Tantangan saat musim hujan, kata Cicilia, merupakan hal lumrah yang biasa dihadapi oleh kontraktor mana pun. Pasalnya, hujan membuat tanah menjadi lebih lunak.

Dari seluruh panjang Jalan Tol Antasari-Depok 6,2 kilometer, pengerjaan 1,2 kilometernya merupakan jalan layang.

Saat membangun tiang pancang, kontraktor proyek, yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mengalami kesulitan karena tanahnya tidak keras.

Dua hari yang lalu, tepatnya Sabtu malam (12/12/2015), pondasi pada satu tiang pancang di Jalan Andara, sempat menurun, sehingga menyebabkan rangka di atasnya roboh.

Namun, hal ini bisa diatasi oleh kontraktor, sebab sebelum rangka terjatuh ke bawah, para pekerja sudah diperingatkan untuk menghindar. Arus lalu lintas pun sempat dialihkan.

"Jadi saat itu hujan sebenarnya sudah berhenti, tetapi ada air yang mengalir dari atas. Andara ini kan posisinya di bawah ditambah lagi drainasenya juga kurang bagus," jelas Cicilia.

Akibat dranesi yang buruk ini, tambah dia, air melimpah ke jalan. Tidak hanya dari daerah yang lebih tinggi, tetapi juga dari rumah-rumah di sekitar proyek.

Selain itu, lanjut Cicilia, tantangan proyek tersebut saat hujan adalah berkurangnya jumlah pekerja. Pasalnya, para pekerja ini mudah terserang penyakit ketika banyak diterpa air hujan.

Dengan demikian, waktu pengerjaan proyek juga terbatas. Untuk mengatasinya, Waskita menambah jumlah pekerja dan alat-alat berat.

Cara ini dinilai efektif untuk memanfaatkan waktu-waktu di saat cuaca mendukung. Konsekuensinya, anggaran untuk proyek ini juga membengkak.

"Memang keluar biaya lebih, tapi semuanya sudah diperhitungkan sejak awal proyek, jika sudah masuk musim hujan. Masalah cukup atau tidak, kemampuannya memang segitu. Siasatnya bisa dari mengurangi margin atau impovisasi pekerjaan," tandas Cicilia.

Pekerjaan ini memakan biaya total Rp 1,2 triliun. Pemegang konsensinya adalah PT Citra Wasphutowa dengan tiga konsorsium kontraktor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Waskita Karya, PT Pengembang Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Hutama Karya (Persero).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com