Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Rumah Mewah Diiklankan, Rumah Kumuh Dilupakan

Kompas.com - 02/12/2015, 12:25 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), mengkritik Asosiasi Pengembang Real Estat Indonesia (REI) yang tidak memperhatikan kepentingan masyarakat bawah.

Menurut JK, para pengembang hanya peduli dengan pemenuhan hunian mewah untuk kalangan menengah atas, sementara kelas bawa dilupakan. Hal ini terlihat dari banyaknya iklan rumah mewah yang "berseliweran" di media massa.  

JK juga menyentil pengembang yang belum menjalankan ketentuan pengembangan hunian berimbang 1:2:3.

"Pembangunan hunian berimbang 1:2:3 harus dipertegas lagi. Rumah mewah diiklankan tapi rumah kumuh di Ciliwung tidak. Gap yang tinggi ini tentunya tidak diharapkan karena bisa memicu masalah sosial," jelas JK saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Hunian berimbang 1:2:3, kata JK, diartikan bahwa pengembang yang membangun satu rumah mewah memiliki kewajiban untuk membangun dua rumah menengah dan tiga rumah sederhana.

Bukan hanya itu, JK juga menyarankan dibentuknya kerjasama yang baik antara pemerintah dan pengembang guna mempercepat realisasi Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah.

Sementara itu, Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy, menjelaskan, Rakernas kali ini tak hanya membahas percepatan Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah, juga bertujuan untuk menentukan arah program REI tahun depan. 


"Rakernas 2015 ini bertujuan sebagai wadah evaluasi program kerja REI selama tahun 2015 dan merumuskan program kerja tahun 2016," jelas Eddy.

Eddy berharap, Rakernas mampu mempererat hubungan REI dengan pemerintah. Menurut dia, REI harus dilibatkan pemerintah dalam setiap pembahasan mengenai program perumahan dan pemukiman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com