Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

90 Persen Konsumen Beli Apartemen di Kemang secara Tunai Bertahap

Kompas.com - 26/11/2015, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis boleh saja menimpa sektor properti secara umum, namun catatan penjualan Synthesis Development atas apartemen Synthesis Kemang Residences menunjukkan kondisi sebaliknya.

Per Oktober 2015, apartemen yang berlokasi di Jl Ampera, Kemang, Jakarta Selatan ini, terjual 70 persen dari dua menara yang dipasarkan perdana. 

Dari total 70 persen yang terserap pasar, 90 persen di antaranya dibeli dengan cara tunai bertahap. Sementara 10 persen sisanya membeli dengan cara tunai keras.

Ini artinya konsumen-konsumen yang meminati Synthesis Kemang Residences tidak sensitif terhadap krisis dan harga.

Untuk diketahui, harga jual apartemen ini dibanderol Rp 35 juta meter persegi dengan ukuran unit terkecil 33 meter persegi dan terluas 100 meter persegi. 

Jadi, demi mendapatkan satu unit, para konsumen tersebut harus merogoh kocek senilai Rp 1,155 miliar hingga Rp 3,5 miliar. 

Jika selama ini terjadi penurunan penjualan apartemen, terutama kelas menengah atas, tak lebih karena para konsumen memilih aksi lihat dan tunggu (wait and see). 

"Mereka menunggu konsep baru yang sesuai kebutuhan. Karena belum ada produk baru yang memenuhi keinginan itu, konsumen terpaksa menunda pembelian," ujar Direktur Synthesis Development, Mandrowo Sapto, kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2015).

Alhasil, Synthesis Kemang Residences meraup penjualan sesuai ekspektasi. Tentu saja, ini dijadikan catatan bagi pengembang untuk terus menggenjot penjualan hingga akhir tahun.

"Kami menargetkan sampai Desember 2015, penjualan bisa mencapai 90 persen," tandas Mandrowo.

Adapun para pembeli yang membayar unit dengan cara tunai bertahap adalah para end user  dan investor. Komposisinya 50 persen:50 persen. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com