Penawaran umum berkelanjutan ini memiliki jangka waktu tiga tahun dengan bunga 10,5 persen hingga 11 persen, dan 5 tahun dengan bunga 11-12 persen.
Sekitar 70 persen dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi akan dimanfaatkan untuk pengembangan usaha di bidang properti. Sementara 30 persen sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan.
Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi memaparkan, perseroan tahun ini akan melansir tiga proyek baru yakni Summarecon Bandung, kondovila Rainbow Springs di Summarecon Serpong, dan kondovila Primrose di Summarecon Bekasi.
Summarecon Bandung, lanjut Adhi, merupakan perumahan yang dirancang dengan konsep pengembangan kota (township deveelopment). Luas lahan sekitar 300 hektar dengan kisaran harga per unit mulai dari Rp 1 miliar.
Sementara kondovila di Summarecon Bekasi dan Summarecon Serpong merupakan konsep baru properti yang menggabungkan hunian dengan apartemen.
"Kondovila merupakan rumah berkonsep apartemen yang dibuat low rise. Satu unit apartemen mendapat garasi dan halaman luas laiknya rumah tapak," imbuh Adhi.
Menurut Direktur Keuangan PT Summarecon Agung Tbk, Michael Yong, ketiga proyek ini diproyeksikan dapat memberikan kontribusi penjualan senilai Rp 1,5 triliun.
"Rinciannya, Rp 800 miliar dari Summarecon Bandung, Rp 300 miliar dari Rainbow Springs Serpong, dan Rp 400 miliar dari Primrose Bekasi," tambah Michael.
Hingga September 2015, Summarecon Agung diketahui mencatat penjualan senilai Rp 3 triliun, dari total Rp 4,5 triliun yang ditargetkan pada tahun ini.