Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Klaim Bangun 138.000 Rumah

Kompas.com - 06/11/2015, 10:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah tak hanya melibatkan pemerintah. Institusi macam Perumnas, Real Estat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI), Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (ASPERI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) juga berpartisipasi membantu program tersebut.

Dalam rencana pembangunan 603.516 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), pemerintah bertanggungjawab membangun 98.300 unit rumah.

Sisanya dibagi ke Perumnas sebanyak 36.016 unit, REI 230.00 unit, APERSI 155.000 unit, ASPERI 18.000 unit, dan BPJS 35.400 unit.

Sementara dari total 396.484 unit rumah yang akan dibangun untuk non-MBR, pemerintah daerah wajib membangun 30.000 unit, REI 250.000 unit, dan masyarakat 146.484 unit.

Unit rumah yang dibangun tidak hanya rumah tapak (landed house) tetapi juga rusunawa, peningkatan kualitas, dan pembangunan rumah khusus.

Institusi-institusi lainnya kebanyakan fokus membangun rusunami dan rumah tapak untuk umum, buruh atau pekerja, dan pegawai negeri sipil. Salah satunya adalah REI yang memiliki target khusus terkait program sejuta rumah.

"Target REI adalah membangun 217.725 unit rumah sejahtera tapak untuk MBR dan 30.000 unit rusunami pada Program Sejuta Rumah tahun 2015 ini," papar Wakil Ketua Umum Bidang Rumah Sederhana Tapak DPP REI, Dadang Juhro, di Jakarta, Kamis (5/11/2015).

www.shutterstock.com Ilustrasi
Dadang mengatakan, per Oktober 2015 silam, berdasarkan data groundbreaking sudah ada 138.121 unit rumah untuk MBR, baik yang sudah dibangun atau sedang dalam proses pembangunan.

Selain memaparkan target dan realisasi REI dalam program sejuta rumah, Dadang juga menyampaikan prospek industri properti tahun depan. Menurut dia, sektor properti akan membaik seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

Dampak perbaikan ekonomi ini melonjaknya permintaan baik segmen menengah ke atas maupun menengah ke bawah.. Hal ini juga diikuti pertumbuhan pelaku usaha konstruksi.

"Sangat sulit untuk menargetkan berapa karena juga ada upaya dari pemerintah. Perubahan menuju maju pasti ada, apalagi menengah ke atas juga bisa tumbuh. Ya bisa lebih dari 10 persen kalau semua yang terlibat bergerak," imbuh Sekjen DPP REI, Harry Raharta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com