Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Lesu, Banyak Pengembang Menunda Proyek Baru

Kompas.com - 03/11/2015, 16:26 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun ini tercatat adanya penurunan permintaan di sektor properti komersial. Meski demikian, beberapa proyek perkantoran masih terus berjalan.

"Keterlambatan proyek memang ada, tapi sejauh ini yang sudah berjalan, (pengembang) berkomitmen untuk menyelesaikan," ujar CEO Coldwell Banker Commercial, Kennard Symkoputro di Jakarta, Selasa (3/11/2015).

Dia menjelaskan, penundaan ini terjadi karena beberapa proyek harus mundur peluncurannya sampai tahun depan. Namun, kebanyakan, proyek-proyek ini berada dalam tahap finishing atau sudah terbangun.

Salah satu alasan pengembang memundurkan waktu pembukaan adalah karena pra komitmen yang rendah. Tak hanya itu, beberapa rencana proyek yang diluncurkan tahun 2016, akan mundur satu sampai dua tahun berikutnya.

Meski tidak menyebutkan berapa jumlah proyek yang tertunda, Kennard mengatakan pengembang besar yang sudah memiliki target terpaksa memundurkan jadwalnya. Sementara pengembang menengah fokus pada permodalan dan pasar.

Di Jakarta, menurut Kennard, baik central business district (CBD) maupun non-CBD sudah cukup padat, sehingga pengembang akan berpikir ulang membangun proyek baru di saat ekonomi melemah.

Para pengembang ini kebanyakan melakukan kalkulasi ulang potensi serapan yang mungkin dapat diciptakan. Tahun ini, banyak perusahaan yang memang mengurangi luas ruang kantornya atau pindah ke bangunan yang lebih kecil.

Namun demikian, jarang sekali pengembang yang membatalkan proyeknya yang sudah berjalan tahun ini. Pasalnya, membangun perkantoran membutuhkan waktu 2-3 tahun.

"Ketika sudah tanda tangan kontrak, besi, kaca, semen, sudah ditentukan (harga dan besarannya) saat ground breaking. Market menengah akan tetap berjalan. Kalau yang sedang merencanakan dan melihat, akan mengalami kesulitan sehingga ground breaking-nya yang ditunda," jelas Kennard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com